Teks-teks bahasa Sanskerta yang pertama-tama awalnya diturunkan dengan cara dihafalkan dan pengulang-ulangan. India pada masa pasca-Harappa tidak memiliki system untuk menuliskan bahasa-bahasa India sampai ditemukannya aksara [[Kharosti]] dan [[Brahmi]].; Sistem-sistem penulisan ini meski cukup untuk menuliskan [[bahasa Indik Pertengahan]], tidaklah cukup untuk menuliskan bahasa Sanskerta. Akan tetapi keturunan aksara Brahmi telah dimodifikasikan sedemikian rupa sehingga bisa dipakai untuk menuliskan bahasa Sanskerta dengan menggunakan detail fonetik yang tepat. Teks fisik awal bahasa Sanskerta adalah sebuah prasasti batu yang dikeluarkan oleh penguasa Ksatrapa Barat; [[Rudradaman]] yang ditulis pada tahun [[150]] [[Masehi]] di [[Junagadh]], [[Gujarat]]. Berkat penyebaran luar biasa berbagai macam jenis variasi aksara Brahmi pada Abad Pertengahan, maka hari ini tidak ada sebuah aksara yang secara unik dipakai untuk menuliskan bahasa Sanskerta. Sebaliknya, para pakar Sanskerta bisa menuliskan bahasa ini dalam bentuk aksara apapun yang dipakai untuk menuliskan bahasanya sendiri. Biar bagaimanapun, semenjak akhir Abad Pertengahan, ada sebuah kecenderungan untuk menggunakan [[aksara Dewanagari]] dalam menuliskan teks-teks Sanskerta yang dimaksudkan dibaca khalayak ramai.
Para peneliti Barat pada [[abad ke-19]], mengambil dan menggunakan aksara Dewanagari untuk suntingan-suntingan teks Sanskerta. ''[[Editio princeps]]'' [[Rgweda]] oleh [[Max Müller]] dicetak menggunakan aksara Dewanagari, dan merupakan ''tour de force'' dalam dunia percetakan kala itu. Pembuat huruf-huruf cetak Müller di London bersaing dengan pembuat huruf cetak di St. Petersburg yang sedang menggarap kamus [[Otto Böhtlingk|Böhtlingk]] dan [[Rudolph Roth|Roth]] dalam membuat huruf-huruf [[ligatur]] yang diperlukan.