Suku Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Muhno (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Muhno (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
|related=
}}
'''Orang atau Etnis Cirebon''' atau Suku bangsaBangsa Cirebon adalah kelompok etnis yang tersebar di sekitar [[Kota Cirebon]] dan [[Kabupaten Cirebon]], [[Kabupaten Indramayu]], [[Kabupaten Majalengka]] sebelah utara atau biasa disebut sebagai Wilayah "Pakaleran", [[Kabupaten Kuningan]] sebelah utara, [[Kabupaten Subang]] sebelah utara mulai dari Blanakan, Pamanukan, hingga Pusakanagara dan sebagian Pesisir utara [[Kabupaten Karawang]] mulai dari [[Pedes, Karawang|Pesisir Pedes]] hingga [[Cilamaya Wetan, Karawang|Pesisir Cilamaya]] di [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] dan di sekitar [[Losari, Brebes|Kec. Losari]] di [[Kabupaten Brebes]], [[Provinsi Jawa Tengah]]. Berjumlah sekitar 1,9 juta, kebanyakan Orang Cirebon memeluk agama [[Islam]]. Bahasa yang dituturkan oleh orang Cirebon adalah gabungan dari [[Bahasa Jawa]], [[Bahasa Sunda|Sunda]], [[Bahasa Arab|Arab]] dan [[Bahasa China|China]] yang mereka sebut sebagai [[Bahasa Cirebon]].
 
== Pengakuan Suku Bangsa Tersendiri ==
 
Pada mulanya keberadaan Etnis atau Orang Cirebon selalu dikaitkan dengan keberadaan Suku Sunda dan Jawa, namun kemudian eksistensinya mengarah pada pembentukan budaya tersendiri, mulai dari ragam batik pesisir yang tidak terlalu mengikuti pakem keraton jawa atau biasa disebut batik pedalaman hingga timbulnya tradisi-tradisi bercorak islam sesuai dengan dibangunnya keraton cirebon pada abad ke 15 yang berlandaskan islam 100%. eksistensi dari keberadaan suku atau orang cirebon yang menyebut dirinya bukan suku sunda ataupun suku jawa akhirnya mendapat jawaban dari sensus penduduk tahun 2010 dimana pada sensus penduduk tersebut tersedia kolom khusus bagi Suku bangsa Cirebon, hal ini berarti keberadaan suku bangsa cirebon telah diakui secara nasional sebagai sebuah suku tersendiri, menurut Erna Tresna Prihatin