Bleng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: menghilangkan referensi [ * ]
Baris 53:
== Bahaya bleng dan boraks ==
 
Boraks maupun bleng tidak aman untuk dikonsumsi sebagai makanan dalam dosis berlebihan, tetapi ironisnya penggunaan boraks dalam dosis berlebihan sebagai komponen dalam makanan sudah meluas di Indonesiaseluruh dunia. Mengkonsumsi makanan yang mengandung boraks memang tidak serta berakibat buruk terhadap kesehatan tetapi boraks akan menumpuk sedikit demi sedikit karena diserapberboraks dalam tubuhjumlah konsumen secara kumulatif. Seringnya mengonsumsi makanan berboraksberlebihan akan menyebabkan gangguan [[otak]], [[hati]], dan [[ginjal]]. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan [[demam]], [[anuria]] (tidak terbentuknya urin), koma, merangsang sistem saraf pusat, menimbulkan depresi, apatis, sianosis, tekanan darah turun, kerusakan ginjal, pingsan, hingga kematian. Batas aman/legal penggunaan boraks dalam makanan adalah 1 gram / 1 kg pangan
 
Bleng atau boraks biasanya dipakai dalam pembuatan makanan berikut ini:
Baris 63:
* [[kecap]], sebagai pengawet
* [[cenil]], sebagai pengeras
 
MUI berwacana untuk membuat fatwa haram penggunaan boraks dalam jumlah berlebih (> 1 gr/kg pangan) pada bulan Agustus 2012.
 
=== Substitusi bleng/boraks ===
Karena penggunaan bleng/boraks adalah sebagai pengenyal, bahan pengganti dapat dicari untuk fungsi yang sama. Air [[merang]] dan [[STPP]] (Sodium Tri-polyphosphate) dengan konsentrasi sama diketahui tidak memengaruhi tanggapan organoleptik (kesan fisik dan rasa) dari kerupuk beras.<ref>Yustina et al. 2009. [http://jatim.litbang.deptan.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=128&Itemid=1 Pengaruh bleng, air merang, dan STPP terhadap sifat organoleptik kerupuk puli rambak]. BPTP Jawa Timur.</ref>
 
== Referensi ==