Masjid Tuo Kayu Jao: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
mengembangkan
Baris 1:
{{Infobox religious building
[[Berkas:Tuo Kayu Jao Mosque.jpg|thumb|right|200px|Masjid Tuo Kayu Jao]]
|image = Tuo Kayu Jao Mosque.jpg
'''Masjid Tuo Kayu Jao''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang didirikan sekitar [[abad]] ke-16. Masjid ber[[arsitektur]] khas [[Orang Minang|Minangkabau]] ini terletak di Jorong Kayu Jao, [[nagari]] [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Batang Barus]], kecamatan [[Gunung Talang, Solok|Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]].
|caption = Masjid Tuo Kayu Jao setelah dipugar
|building_name = Masjid Tuo Kayu Jao
|location = Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]
|religious_affiliation = [[Islam]]
|leadership =
|website =
|architect =
|architecture_type = Masjid
|architecture_style = [[Minangkabau]]
|facade_direction =
|groundbreaking = [[Abad ke-16]]
|year_completed =
|construction_cost =
|capacity =
|length =
|width =
|dome_quantity = Tidak ada
|dome_height_outer =
|dome_dia_outer =
|minaret_quantity = Tidak ada
|minaret_height =
}}
 
'''Masjid Tuo Kayu Jao''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang terletak di Jorong Kayu Jao, [[Batang Barus, Gunung Talang, Solok|Nagari Batang Barus]], [[Gunung Talang, Solok|Kecamatan Gunung Talang]], [[Kabupaten Solok]], [[Sumatera Barat]].{{sfn|Media Indonesia|2011}} Masjid yang tercatat telah berdiri sejak tahun 1599 merupakan masjid tertua di Kabupaten Solok dan tertua kedua di [[Indonesia]] yang masih berdiri sampai saat ini.{{sfn|ANTARA|2011}}{{sfn|Media Indonesia|2011}}
== Aristektur ==
Di samping keasliannya yang tetap terjaga, [[arsitektur]] pada [[masjid]] ini juga sangat mudah untuk dikenali. Atapnya yang terbuat dari ijuk melambangkan desain rumah adat [[Orang Minang|Minangkabau]] yakni [[Rumah Gadang]], selain itu juga pada bagian [[mihrab]]nya yang diberi gonjong.
 
Masjid Tuo Kayu Jao juga merupakan salah satu [[cagar budaya]] di Sumatera Barat yang diawasi oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Batusangkar.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Masjid ini telah beberapa kali mengalami pemugaran, seperti pemugaran salah satu tiang dan penggantian atap ijuk yang lama dengan yang baru karena telah lapuk. Meskipun telah beberapa kali dipugar, keaslian masjid ini masih tetap dipertahankan.{{sfn|Media Indonesia|2011}} Namun dalam pemugaran terakhir, warna [[cat]] masjid ini yang sebelumnya putih diganti menjadi coklat kehitaman.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}
Jumlah tiangnya yang sebanyak 27 buah<ref>[http://berita.liputan6.com/daerah/200909/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya Liputan6 - Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya]</ref> melambangkan enam suku yang masing-masing terdiri dari ''ampek jinih'' (empat unsur pemerintahan [[Adat Minangkabau|adat]]) sehingga jumlahnya 24 bagian, ditambah dengan tiga unsur dari agama yakni khatib, imam dan bilal, sehingga jumlahnya menjadi 27. Kuatnya syariat agama [[Islam]] di daerah tersebut juga tergambar dari jumlah jendelanya yang 13 buah, yang mengisyaratkan rukun [[Salat]] yang 13 macam.
 
Saat ini selain digunakan untuk aktivitas ibadah umat [[Islam]], masjid satu lantai ini juga digunakan sebagai sarana pendidikan agama bagi masyarakat, bahkan telah menjadi salah satu [[objek wisata|daya tarik wisata]] terkenal di Sumatera Barat terutama di Kabupaten Solok.
Menurut seorang tokoh masyarakat setempat, di awal pembangunan masjid tersebut hingga beberapa tahun kemudian, pola bangunan yang tidak memakai paku masih tetap dipertahankan<ref>[http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Pemprov Sumbar - Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI]</ref>.
 
== ReferensiSejarah ==
 
{{reflist}}
Tidak diketahui pasti tahun berapa sebetulnya masjid ini berdiri. Berdasarkan sejumlah catatan masjid ini dibangun pada tahun 1599,{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} sementara catatan lain juga ada yang menyebutnya lebih tua dari itu.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} Namun terlepas dari perbedaan tersebut, pembangunan masjid ini dilakukan menyusul perkembangan agama [[Islam]] di [[Kabupaten Solok|kawasan Solok]] pada abad ke-16.{{sfn|ANTARA|2011}} Nagari tempat masjid ini berada maupun sekitarnya juga telah dibentuk sebelumnya lengkap dengan tiga unsur kepemimpinan yang dikenal oleh masyarakat [[Minangkabau]], yaitu alim ulama, cerdik pandai, dan ninik mamak.{{sfn|Harian Haluan|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Menurut pemuka masyarakat setempat, terdapat dua orang yang berperan dalam pembangunan masjid ini, yakni Angku Musaur dan Angku Labai, yang keduanya dimakamkan tidak jauh dari lingkungan masjid.{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}}
{{masjid-stub}}
 
{{col|2; font-size:1%;}}<br />{{EndDiv}}
== Arsitektur ==
Arsitektur yang dimiliki masjid ini secara keseluruhan dipengaruhi oleh corak [[Minangkabau]]. Masjid ini memiliki tatanan [[atap]] sebanyak tiga tingkat yang terbuat dari ijuk dengan ketebalan sekitar 15 cm{{sfn|Wawasanproklamator.com|2012}} dan permukaan dibuat tidak datar melainkan sedikit cekung; permukaan atap yang cekung cocok untuk daerah beriklim [[tropis]] karena dapat lebih cepat mengalirkan air hujan ke bawah.{{sfn|Liputan6.com|2009}}{{sfn|Harian Haluan|2011}} Antara tingkatan atap yang satu dengan yang lain terdapat celah yang dibuat untuk pencahayaan dengan tingkatan teratas merupakan atap berbentuk [[limas]]. Bagian [[mihrab]] memiliki atap dengan bentuk berbeda, yaitu berbentuk gonjong layaknya [[Rumah Gadang]]. Di sisi lain, corak [[Islam]] terlihat pada masing-masing puncak atap yang dilengkapi mustaka.
 
Atap masjid ini disangga oleh 27 tiang, simbolisasi dari enam [[Daftar suku Minangkabau|suku]] di sekitar masjid ini yang masing-masing terdiri dari empat unsur pemerintahan ditambah dengan tiga unsur dari [[agama]] yakni khatib, imam, dan bilal.{{sfn|Media Indonesia|2011}}{{sfn|Lampung Post|2012}} Simbolisasi lain juga terdapat dalam jumlah [[jendela]] yang sebanyak 13, yang mengisyaratkan jumlah [[rukun salat]].{{sfn|ANTARA|2011}}
 
Sebelum [[pengeras suara]] ada, [[Daftar masjid di Indonesia|masjid-masjid di Indonesia]] umumnya menggunakan [[bedug]] sebagai penananda masuknya waktu [[salat]] dan dipukul ketika waktu untuk salat tiba kemudian akan dilanjutkan dengan kumandang [[azan]]. Seperti masjid tua lainnya di [[Indonesia]], masjid ini juga memiliki bedug atau disebut ''tabuah'' dalam [[bahasa Minang]]. Bedug yang diperkirakan berusia sama dengan masjid ini diletakkan di bangunan tersendiri di lingkungan masjid.{{sfn|Liputan6.com|2009}} Sebagai salah satu budaya [[Islam di Indonesia]], keberadaan bedug tersebut masih tetap dipertahankan.
 
== Rujukan ==
 
; Catatan kaki
{{reflist
| colwidth = 30em
| refs =
}}
; Daftar pustaka
{{refbegin|2}}
* {{cite web
| url = http://www.mediaindonesia.com/mediatravelista/index.php/read/2011/08/08/2987/2/Masjid-Kayu-Jao-Dijadikan-Destinasi-Wisata-Religius
| title = Masjid Kayu Jao Dijadikan Destinasi Wisata Religius
| work = [[Media Indonesia]]
| date = 2011-08-08
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Media Indonesia|2011}}
}}
* {{cite web
| url = http://berita.liputan6.com/read/242657/Masjid.Tuo.Sebagai.Cagar.Budaya
| title = Masjid Tuo Sebagai Cagar Budaya
| work = [[Liputan6.com]]
| date = 2009-09-01
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Liputan6.com|2009}}
}}
* {{cite web
| url = http://www.antaranews.com/print/270592/ayo-ke-masjid-tertua-kedua-di-indonesia
| title = Ayo ke Masjid Tertua Kedua di Indonesia
| work = [[Lembaga Kantor Berita Nasional Antara|ANTARA]]
| date = 2011
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|ANTARA|2011}}
}}
* {{cite web
| url = http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=8643:masjid-kayu-jao-yang-berusia-412-tahun&catid=21:khas&Itemid=91
| title = Masjid Kayu Jao yang Berusia 412 Tahun
| work = [[Harian Haluan]]
| date = 2011-09-19
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Harian Haluan|2011}}
}}
* {{cite web
| url = http://wawasanproklamator.com/artikel/36/pesona-masjid-tuo-nan-eksotik.html
| title = Pesona Masjid Tuo Nan Eksotik
| work = Wawasanproklamator.com
| date = 2012-05-29
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Wawasanproklamator.com|2012}}
}}
* {{cite web
| url = http://www.lampungpost.com/index.php/home/pencarian-berita/39-nasional/42227-masjid-tua-kayu-jao-masjid-tertua-di-indonesia.html
| title = Masjid Tua Kayu Jao, Masjid Tertua (Kedua) di Indonesia
| work = [[Lampung Post]]
| date = 2012-07-24
| accessdate = 2012-07-27
| ref= {{sfnRef|Lampung Post|2012}}
}}
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
{{Portal|Islam}}
* [http://www.sumbarprov.go.id/detail.php?id=259 Masjid Tuo Kayu Jao] di situs web resmi Pemerintah Provinsi Sumatera Barat
{{Masjid di Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Tuo Kayu Jao, Masjid}}
 
[[Kategori:Masjid di Sumatera Barat|Kayu Jao]]
[[Kategori:Kabupaten Solok|Kayu Jao]]
 
[[jv:Masjid Tuo Kayu Jao]]