Anemia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Afifapepi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Afifapepi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 4:
Sel darah merah mengandung hemoglobin yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari [[paru-paru]], dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.
 
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau [[hematokrit]] (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan. <ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book | author= Baliga, Ragavendra | title= Crash Course Internal medicine | publisher= Elsevier Mosby | year=2007 | id=ISBN 0978-323-035-6550723431145}}</ref> <br />
Anemia menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin dalam sel darah merah, sehingga [[darah]] tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah sesuai yang diperlukan tubuh .<br />
Seorang pasien dikatakan anemia bila konsentrasi [[hemoglobin]] (Hb) nya kurang dari 13,5 g/dL atau [[hematokrit]] (Hct) kurang dari 41% pada laki-laki, dan konsentrasi Hb kurang dari 11,5 g/dL atau Hct kurang dari 36% pada perempuan. <ref name="Crash Course Internal medicine">{{en}} {{cite book | author= Baliga, Ragavendra | title= Crash Course Internal medicine | publisher= Elsevier Mosby | year=2007 | id=ISBN 0-323-035-655}}</ref>
 
== Tanda dan Gejala Anemia ==
 
Gejala anemia : <br />
Bila anemia terjadi dalam waktu yang lama, konsentrasi Hb ada dalam jumlah yang sangat rendah sebelum gejalanya muncul. Gejala- gejala tersebut berupa : <br />
- Asimtomatik : terutama bila anemia terjadi dalam waktu yang lama <br />
- [[Letargi]] <br />
- Nafas pendek atau sesak, terutama saat beraktfitas <br />
- Kepala terasa ringan <br />
- [[palpitasi]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/> <br /> <br />
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu : <br />
<br />
- pucat pada membrane [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku. <br />
Sedangkan, tanda-tanda dari anemia yang harus diperhatikan saat pemeriksaan yaitu :<br />
- [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik <br />
- pucat pada membrane [[mukosa]], yaitu mulut, [[konjungtiva]], kuku.<br />
- [[Gagal jantung]] <br />
- [[Sirkulasi hiperdinamik]], seperti [[takikardi]], pulse yang menghilang, aliran murmur sistolik<br />
- [[Perdarahan retina]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/> <br /> <br />
- [[Gagal jantung]]<br />
- [[Perdarahan retina]] <ref name="Crash Course Internal medicine"/><br /><br />
 
Tanda-tanda spesifiki pada pasien anemia diantaranya : <br />
- [[Glossitis]] : terjadi pada pasien [[anemia megaloblastik]], [[anemia defisiensi besi]] <br />
- [[Stomatitis]] angular : terjadi pada pasien anemia defisiensi [[besi]]. <br />
- [[Jaundis]] (kekuningan) : terjadi akibat [[hemolisis]], anemia megaloblastik ringan. <br />
- [[Splenomegali]] : akibat hemolisis, dan anemia megaloblastik. <br />
- Ulserasi di kaki : terjadi pada anemia [[sickle cell]] <br />
- Deformitas tulang : terjadi pada [[talasemia]] <br />
- [[Neuropati perifer]], [[atrofi optik]], [[degenerasi spinal]], merupakan efek dari defisiensi [[vitamin B12]]. <br />
- Garing biru pada gusi ([[Burton’s line]]), [[ensefalopati]], dan neuropati motorik perifer sering terlihat pada pasien yang keracunan metal. <ref name="Crash Course Internal medicine"/> <br /> <br />
 
== Klasifikasi Anemia ==
A. Klasifikasi Anemia akibat Gangguan [[Eritropoieses]] <br />
1. Anemia defisiensi Besi : <br />
Tidak cukupnya suplai besi mengakibatkan defek pada sintesis Hb, mengakibatkan timbulnya sel darah merah yang [[[hipokrom]] dan [[mikrositer]]. <br />
 
2. Anemia Megaloblastik <br />
Defisiensi folat atau vitamin B12 mengakibatkan gangguan pada sintesis [[timidin]] dan defek pada [[replikasi DNA]], efek yang timbul adalah pembesaran prekursor sel darah ([[megaloblas]]) di sumsum tulang, hematopoiesis yang tidak efektif, dan [[pansitopenia]]. <br />
 
3. Anemia Aplastik <br />
Sumsum tulang gagal memproduksi sel darah akibat hiposelularitas, hiposelularitas ini dapat terjadi akibat paparan racun, radiasi, reaksi terhadap obat atau virus, dan defek pada perbaikan DNA serta gen. <br />
 
4. Anemia Mieloptisik <br />
Anemia yang terjadi akibat penggantian sumsum tulang oleh infiltrate sel-sel tumor, kelainan [[granuloma]], yang menyebabkan pelepasan eritroid pada tahap awal. <ref name="Pathology basic of disease">{{en}} {{cite book | author=Kumar, Vinay | title=Robbin Basic Pathology | publisher= Saunders Elsevier | year=2007 | id=ISBN 978-1-437-71781-5 }}</ref> <br /> <br />
 
 
B. Klasifikasi anemia berdasarkan ukuran sel : <br />
1. Anemia mikrositik : penyebab utamanya yaitu defisiensi besi dan talasemia (gangguan Hb) <br />
2. Anemia normositik : contohnya yaitu anemia akibat penyakit kronis seperti gangguan ginjal. <br />
3. Anemia makrositik : penyebab utama yaitu [[anemia pernisiosa]], anemia akibat konsumsi alcohol, dan anemia megaloblastik. <ref name="Klasifikasi Anemia"> {{en}} [http://www.emedicinehealth.com/anemia/article_em.htm Anemia], "Klasifikasi Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> <br /> <br />
 
 
== Etiologi ==
Secara garis besar, anemia dapat disebabkan karena : <br />
1. Peningkatan destruksi eritrosit, contohnya pada penyakit : gangguan sistem imun, talasemia. <br />
2. Penurunan produksi eritrosit, contohnya pada penyakit anemia aplastik, kekurangan nutrisi. <br />
3. Kehilangan darah dalam jumlah besar, contohya akibat perdarahan akut, perdarahan kronis, menstruasi, ulser kronis dan trauma. <ref name="Harmening Clinical Hematology">{{en}} {{cite book | author= Harmening, Denise. | title= Clinical Hematology and Fundamentals of Hemostasis | publisher= F.A. Davis | year=2009 | id=ISBN 978-0-803617-322}}</ref> <br /> <br />
 
== Diagnosa ==
Baris 64 ⟶ 63:
Persentase sel darah merah dalam volume darah total ([[hematokrit]]) dan jumlah hemoglobin dalam suatu contoh darah bisa ditentukan.
Pemeriksaan tersebut merupakan bagian dari hitung jenis darah komplit (CBC).
 
 
== Manajemen Terapi ==
Terapi langsung ditujukan pada penyebab anemia, dapat berupa : <br />
1. [[Transfusi darah]] <br />
2. Pemberian [[kortikosteroid]] atau obat-obatan lain yang dapat menekan sistem imun. <br />
3. Pemberian [[eritropoietin]], hormon yang berperan pada proses hematopoiesis, berfungsi untuk membantuk sumsum tulang pada proses hematopoiesis. <br />
4. Pemberian suplemen besi, vitamin B12, vitamin-vitamin dan [[mineral]] lain yang dibutuhkan. <ref name="Manajemen Anemia"> {{en}} [http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PMH0001586/ Anemia], " Manajemen Anemia ''. Diakses pada 1 Agustus 2012.</ref> <br /> <br />