Perang Padri: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rahman Priadi (bicara | kontrib)
Wikilink, article is on its way
Baris 74:
== Perlawanan bersama ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Adathoofden van de Minangkabau met gevolg TMnr 10026889.jpg|thumb|right|150px|[[Kaum Adat]]]]
Sejak tahun [[1833]] mulai muncul kompromi antara [[Kaum Adat]] dan [[Kaum Padri]].<ref>Abdullah, Taufik (1966). ''Adat dan Islam: an Examination of Conflict in Minangkabau''. Indonesia. No. 2, 1-24.</ref> Diujung penyesalan muncul kesadaran, mengundang [[Belanda]] dalam konflik justru menyengsarakan masyarakat [[Orang Minang|Minangkabau]] itu sendiri. Hampir selama 20 tahun pertama perang ini ([[1803]]-[[1823]]), dapatlah dikatakan sebagai [[perang saudara]] melibatkan sesama etnik [[Minang]] dan [[BatakMandailing]].
 
Pada tanggal [[11 Januari]] [[1833]] beberapa kubu pertahanan dari garnisun Belanda diserang secara mendadak, membuat keadaan menjadi kacau,<ref>Nederlandse Staatscourant (29-05-1833).</ref> disebutkan ada sekitar 139 orang tentara Eropa serta ratusan tentara pribumi terbunuh. [[Bagagarsyah dari Pagaruyung|Sultan Tangkal Alam Bagagar]] yang sebelumnya ditunjuk oleh Belanda sebagai ''Regent Tanah Datar'', ditangkap oleh pasukan [[Cornelis Pieter Jacob Elout|Letnan Kolonel Elout]] pada tanggal [[2 Mei]] [[1833]] di [[Batusangkar]] atas tuduhan pengkhianatan. Kemudian Belanda mengasingkannya ke [[Jakarta]], walau dalam catatan Belanda Sultan Tangkal Alam Bagagar menyangkal keterlibatannya dalam penyerangan beberapa pos Belanda, namun pemerintah [[Hindia-Belanda]] juga tidak mau mengambil risiko untuk menolak laporan dari para perwiranya. Kedudukan ''Regent Tanah Datar'' kemudian diberikan kepada [[Tuan Gadang]] di [[Batipuh, Tanah Datar|Batipuh]].<ref name="Rusli Amran"/>