Abraham Alex Tanuseputra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 210.84.27.128 (Pembicaraan) dikembalikan ke versi terakhir oleh Stephensuleeman |
|||
Baris 3:
== Sejarah ==
Pdt. Alex lahir di [[Mojokerto]], [[1 Juni]] [[1941]], sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk [[Kristen]], sementara keluarga ibunya memang merupakan keluarga Kristen.▼
▲lahir di [[Mojokerto]], [[1 Juni]] [[1941]], sebagai anak kedua dari empat bersaudara (seluruhnya laki-laki) dalam sebuah keluarga apoteker. Ayahnya meninggal tiga bulan setelah menjadi pemeluk [[Kristen]], keluarga ibunya merupakan keluarga Kristen.
Tahun [[1954]], Alex Tanuseputra
Pada tahun [[1965]], Alex menabrak seorang anak kecil. Anak kecil tersebut terluka sangat parah dan kematiannya tinggal menunggu waktu. Keluarga anak tersebut mengancam akan membunuhnya bila anak tersebut mati.
Pada tahun [[1977]], Pdt. Alex pindah ke [[Surabaya]] beserta seluruh keluarganya. Seluruh 14 gereja yang telah didirikannya diberikan kepada [[pendeta]] lainnya. Ia memulai kembali membangun jemaat yang diawali dari 7 orang keluarganya sendiri. Pdt. Alex kemudian bergabung di [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] yang memiliki sifat gereja lokal otonom.
Pada tahun [[1987]], sebuah gedung gereja di Jl. Manyar Rejo II/36-38 selesai dibangun. Pada saat itu, jemaat GBI yang digembalakannya telah mencapai 2.000 jiwa dari 7 orang pada tahun 1977. Pada tahun 1987 ini, diperkenalkan visi slogan "''Successful Bethany Families''". Pada tahun yang sama, tak lama setelah gedung GBI Bethany Jl. Manyar Rejo berdiri, Pdt. Alex memulai kembali visi pembangunan [[Graha Bethany]] di Jalan Nginden, [[Surabaya]]. Gedung ini selesai dibangun pada tahun [[2000]] dan memiliki kapasitas 20.000 orang jemaat. Gedung ini dianggap sebagai gedung gereja terbesar di [[Asia Tenggara]].
Tahun [[1988]] dan [[1989]], GBI Bethany memulai pembukaan cabang di Indonesia bagian Barat dan Timur (Bethany Barat dan Timur). GBI Bethany menjadi salah satu bagian jemaat terbesar dari [[Sinode]] [[Gereja Bethel Indonesia]] (GBI).
Baris 21 ⟶ 19:
Tahun [[2000]], Sinode GBI kembali meneguhkan keputusan 1997 tentang penanggalan nama-nama jemaat lokal. Akhirnya, pada tahun [[2002]], GBI Bethany Barat (di bawah [[Niko Njotorahardjo|Pdt. Dr. Ir. Niko Njotorahardjo]]) dan Timur (di bawah [[Timotius Arifin Tedjasukmana|Pdt. Dr. Ir. Timotius Arifin Tedjasukmana]]) menanggalkan nama Bethany. Sementara itu, Bethany Wilayah Indonesia Tengah menolak menurunkan nama Bethany.
Tahun [[2003]], pada tanggal [[17 Januari]] [[2003]], Bethany Tengah secara resmi mengundurkan diri dari Sinode GBI dan mendirikan sebuah Sinode baru bernama Sinode [[Gereja Bethany Indonesia]]. Dalam titik ini, sebagian pendeta dari Bethany Barat dan Timur yang loyal kepada Pdt. Alex turut masuk ke dalam sinode baru ini. Sekalipun demikian, Pdt. Alex sendiri tetap menyatakan tidak masuk ke dalam Sinode Bethany dan tetap berdiri di Sinode GBI.
:Badan Pekerja Lengkap (BPL) Sinode GBI mengadakan rapat dan mensinyalir bahwa Pdt. Alex berdiri di dua Sinode, yang berujung
:Bulan [[Juli]] [[2003]], setelah pemecatan tersebut, Pdt. Alex secara resmi
:Pada [[September]] [[2003]], Pdt. Alex secara resmi terpilih sebagai Ketua Umum Sinode Gereja Bethany Indonesia.
Pada [[15 April]] [[2004]], dimulai rencana pembangunan Menara Doa Jakarta.
Tahun [[2005]], [[Prasada Jasa Pamudja|PT. Prasada Jasa Pamudja]] memulai kembali pembangunan [[Menara Jakarta]] setelah diresmikan oleh [[Gubernur]] [[DKI Jakarta]] [[Sutiyoso]]. Pdt. Alex merupakan Presiden Komisaris dari perusahaan konstruksi tersebut. Di lingkup Gereja Bethany, menara ini biasa disebut sebagai Menara Doa Jakarta atau Jakarta Revival Center.
== Keluarga ==
Pdt. Alex menikah dengan Yenny Oentario pada [[23 Februari]] [[1963]],
<!--== Gelar akademis ==
|