Djakarta Lloyd: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Humboldt (bicara | kontrib)
Baris 52:
 
==Keadaan saat ini==
Sejak Februari 2011 Djakarta Lloyd tak lagi mendapat penghasilan karena armada kapal yang rusak dan sebagian disita pengadilan. November 2011 kondisi perusahaan dinyatakan sangat memprihatinkan. Manajemen mengatakan 5 kapal tipe Palwo Buwono dan 1 kapal tipe Caraka rusak dan perlu biaya perbaikan, sedangkan 3 kapal tipe Caraka lainnya disita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan menunggu proses lelang. Selain itu, 5 kapal tipe Caraka lainnya sudah dilelang di Singapura dan sebagian diambil alih PT [[Pengembangan Armada Niaga NasionalPANN]] (Persero)<ref>Evana Dewi, "Djakarta Lloyd Tak Sanggup Lagi Beroperasi", www.tempo.co, 24 November 2011</ref>.
 
Maret 2012, Djakarta Lloyd masih belum membayar gaji karyawannya selama 14 bulan yang nilainya mencapai Rp 36 miliar. Dirtur utama Djakarta Lloyd ‎​Syahril Gaparin sempat menjelaskan bahwa sejak 1997 Djakarta Lloyd sudah mencatatkan rugi. Saat ini kerugian ditaksir mencapai Rp 3,6 triliun dan sudah diambang kebangkrutan<ref>Feby Dwi Sutianto, "Gaji Karyawan Djakarta Lloyd Belum Dibayar, Dahlan Iskan Minta Direksi ''Mikir''", ''detikfinance'', 13 Maret 2012</ref>.