Lontong balap: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Moch. Nachli (bicara | kontrib)
Baris 2:
 
== Sejarah nama ==
Menurut cerita dahulu lontong balap masih dijual dalam kemaron besar yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, yang berat dan dipikul keliling kota. Kemaron besar yaitu wadah terbuat dari tanah liat (dibakar menjadi warna merah bata) bobot kemaron yang berat sekarang tempat ini diganti dengan panci yang terbuat dari logam, penjual lontong balap ini untuk berebut pembeli di perjalanan dan pembeli dipasar berjalan cepat-cepat menuju pos terakhir di pasar Wonokromo, dari jalan cepat ini menimbulkan kesan berpacu sesama penjual (dalam bahasa Jawa: ''balapan''), dari balapan ini kemudian dikenal dengan nama Lontong balap.
 
Penjual lontong balap ini jaman dulu didominasi oleh penjual dari kampung Kutisari dan Kendangsari sekarang menjadi wilayah SurabyaSurabaya selatan, dari Kutisari-lah lontong balap itu berasal makanan, jarak dari kedua kampung ini lebih kurang berjarak 5 km dari pasar Wonokromo. Karena lontong balap dikenal luas oleh masyarakat dari pasar Wonokromo yang sekarang berubah nama menjadi [[DTC]], dari nama tempat itu kemudian dikenal dengan nama "Lontong Balap [[Wonokromo]]" untuk masa sekarang disebut lontong balap.
 
Pada masa sekarang lontong balap lebih sering dijual dalam kereta dorong dan [[warung]], meski demikian nama lontong balap tetap tidak berubah. Lontong balap juga adalah makanan favorit orang Surabaya.