Wikipedia:Bak pasir: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib) reset |
Fariz*gahol (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
stand up comedy
# Alhamdulillah saya sudah menikah. Saya menikah saat usia 25 tahun jadi tergolong pernikahan dini, namun Alhamdulillah tidak termasuk pernikahan dini hari alias karena digerebek Hansip.
#Anak saya yang pertama lahir di luar nikah. Ya iyalah kalau lahir pas lagi nikah, kan saya masih repot salam-salaman sama tamu undangan. Kalau anak saya yang kedua lahir di luar kandungan, awalnya saya sempat sedih takut terjadi apa-apa namun kata dokter, “Bapak harusnya bersyukur anak bapak terlahir di luar kandungan, kalau masih di dalam kandungan itu artinya belum lahir!!”
#waktu mau memberi nama anak, kami berdua sepakat jika nama anak kami terdiri dari kombinasi nama ayah bundanya seperti tetangga sebelah yang memberi nama anaknya Ayunda, kependekan dari Anaknya Ayah dan Bunda. Tapi tetangga lain menyarankan jangan memberi nama anak dari kombinasi nama bapak ibu sebab ada di warga RT sebelah anaknya bernama Anak Babu, ketika ditanya artinya merupakan kependekan dari Anaknya Bapak dan Ibu.
#ohya saya belum memperkenalkan istri saya, namanya Irma Kusumasari atau biasa dipanggil bu Irma. setelah tiga bulan menikah istri saya langsung hamil, mungkin ia terlalu subur. Sembilan bulan kemudian lahirlah anak pertama kami. Setelah berembuk dengan istri akhirnya ketemulah anak kami yang pertama yang kami beri nama Nayrta (baca: Nairta) yang merupakan kependekan dari aNAknYa iRma dan suharTA. Rupanya, 5 bulan Nayrta tumbuh jadi bayi sehat, istri saya lantas hamil lagi. Ini pasti bukan karena dia terlalu subur, tapi karena saya yang terlalu nafsu. Muncul kebingungan memberi nama anak kami yang kedua. Nggak mungkin diberi nama Nayrta 2, anak ke tiga, Nayrta 3 dst….emang film Rambo ada Rambo 1, Rambo 2, Rambo 3 dst…
Setelah melalui proses meditasi yang agak panjang, akhirnya ketemulah satu nama yang pas yaitu Humaira. Nama ini merupakan kombinasi juga dari nama kami berdua, Humaira merupakan akronim dari Hasil Usaha irMA dan SuhaRtA.
Saya bersyukur karena Di kamus bahasa Arab Humaira memiliki arti yaitu pipi yang kemerah-merahan. Ini panggilan sayang Nabi kepada istrinya Aisyah. Benarlah jika nama itu adalah doa, sehingga anak saya yang kedua, kini pipinya merah-merah alias alergi sampai sekarang.
#Nasib memang membawa saya menjadi guru. Saya menganggap profesi ini mulia. Walau kesan yang didapat dari sebuah kata bernama GURU kini makin mengalami pergeseran. Contoh, kita tahu guru selalu digambarkan sebagai sosok teladan, namun dalam peribahasa guru justru dicitrakan kurang sedap. Anda tahu kan peribahasa…”Guru kencing berdiri, murid kencing berlari…” Mengapa yang harus dijadikan contoh orang kencing itu guru, padahal kita mahfum yang biasa kencing berdiri itu kan supir taksi……bukan guru…”
#pekerjaan selalu melekat pada profesinya, pekerjaan supir ya menyupiri, kalo pembantu..membantui, Nah kalo guru ya menggurui toh?? namun pekerjaan itulah yang paling gak disukai semua murid dari para gurunya
#guru kadang juga identik dengan kekerasan. Tempat yang mengajarkan kekerasan juga kerap kali disebut perGURUan Silat, perguruan Karate dan lain sebagainya
#Tapi percaya atau tidak, banyak orang mengidamkan seorang guru sebagai pasangan hidupnya. Sebab guru selalu punya filososofi, “Bagaimana pah/mah sudah puas? Kalau belum ulangi lagi yah….” Kalau kurang puas papah/mamah boleh kok cari les tambahan ”
up date naskah stand up comedy
|