Kesultanan Cirebon: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Prakass (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Prakass (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
{{Sejarah_Indonesia}}
 
'''Kesultanan Cirebon''' adalah sebuah [[Sultan|kesultanan]] [[Islam]] ternama di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi, dan merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau. Lokasinya di pantai utara [[pulau Jawa]] yang merupakan perbatasan antara [[Jawa Tengah]] dan [[Jawa Barat]], membuatnya menjadi pelabuhan dan "jembatan" antara kebudayaan [[Jawa]] dan [[Sunda]] sehingga tercipta suatu kebudayaan yang khas, yaitu kebudayaan Cirebon yang tidak didominasi [[kebudayaan Jawa]] maupun [[Budaya Sunda|kebudayaan Sunda]].
 
== Sejarah ==
Menurut ''Sulendraningrat'' yang mendasarkan pada naskah [[Babad Tanah Sunda]] dan [[Atja]] pada naskah ''Carita Purwaka Caruban Nagari'', [[Cirebon]] pada awalnya adalah sebuah dukuh kecil yang dibangun oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah desa yang ramai dan diberi nama ''Caruban'' ([[Bahasa Sunda]]: campuran), karena di sana bercampur para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, dan mata pencaharian yang berbeda-beda untuk bertempat tinggal atau berdagang.
 
Mengingat pada awalnya sebagian besar mata pencaharian masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai serta pembuatan terasi, petis, dan garam. Dari istilah air bekas pembuatan terasi (''belendrang'') dari udang rebon inilah berkembanglah sebutan ''cai-rebon'' (Bahasa Sunda:, air rebon) yang kemudian menjadi ''Cirebon''.<ref>http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2010/07/26/kesultanan-cirebon-1445-1667/</ref>
 
Dengan dukungan pelabuhan yang ramai dan sumber daya alam dari pedalaman, Cirebon kemudian menjadi sebuah kota besar dan menjadi salah satu pelabuhan penting di pesisir utara Jawa baik dalam kegiatan pelayaran dan perdagangan di kepulauan [[Nusantara]] maupun dengan bagian dunia lainnya. Selain itu, Cirebon tumbuh menjadi cikal bakal pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat.
Baris 115:
 
== Catatan kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala ==
* Wildan, H.Dadan, Dr. M.Hum, ''Cirebon, Masa Lalu dan Kini'', Pikiran Rakyat, Edisi Selasa, 8 Juni 2004 [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0604/08/0105.htm]
* Permana, Aan Merdeka, ''Surutnya Kekuasaan Kesultanan Cirebon'', Pikiran Rakyat, Edisi Kamis 17 Juni 2004 [http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/0604/17/0802.htm]
 
==Referensi==
{{reflist}}
 
{{Kerajaan di Jawa}}