Keretek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
== Ambruknya rokok kretek Bal Tiga dan munculnya pesaing ==
 
Hampir semua pabrik itu kini telah tutup. Bal tiga ambruk karena perselisihan di antara para ahli warisnya. Munculnya perusahaan rokok lain seperti ''[[Nojorono]]'' ([[19401930]]), ''[[Djamboe Bol]]'' ([[1937]]), ''[[Djarum]]'' ([[19501951]]), dan ''[[Sukun]]'', semakin mempersempit pasar Bal Tiga ditambah dengan pecahnya [[Perang Dunia II]] pada tahun [[1942]] di [[Pasifik]], masuknya tentara [[Jepang]], juga ikut memperburuk usaha Nitisemito. Banyak aset perusahaan yang disita. Pada tahun [[1955]], sisa kerajaan ''kretek'' Nitisemito akhirnya dibagi rata pada ahli warisnya.
 
Ambruknya pasaran Bal Tiga disebut sebut juga karena berdirinya rokok ''Minak Djinggo'' pada tahun [[1930]]. Pemilik rokok ini, [[Kho Djie Siong]], adalah mantan agen Bal Tiga di [[Pati]], [[Jawa Tengah]]. Sewaktu masih bekerja pada Nitisemito, Kho Djie Siong banyak menarik informasi rahasia racikan dan strategi dagang Bal Tiga dari M. Karmaen, kawan sekolahnya di [[HIS]] [[Semarang]] yang juga menantu Nitisemito.
 
Pada tahun [[19321930]], Minak Djinggo, yang penjualannya melesat cepat memindahkan markasnya ke Kudus. untuk memperluas pasar, Kho Djie Siong meluncurkan produk baru, Nojorono. Setelah Minak Djinggo, muncul beberapa perusahaan rokok lain yang mampu bertahan hingga kini seperti rokok Djamboe Bol milik H.A. Ma'roef, rokok Sukun milik M. Wartono dan Djarum yang didirikan [[Oei Wie Gwan]].
 
Perusahaan rokok kretek [[Djarum]] berdiri pada [[2521 AgustusApril]] [[19501951]] dengan 10 pekerja. [[Oei Wie Gwan]], mantan agen rokok Minak Djinggo di [[Jakarta]] ini, mengawali bisnisnya dengan memasok rokok untuk Dinas Perbekalan Angkatan Darat. Pada tahun [[1955]], Djarum mulai memperluas produksi dan pemasarannya. Produksinya makin besar setelah menggunakan ''mesin pelinting'' dan pengolah tembakau pada tahun [[1967]].
 
Di era keemasan Minak Djinggo dan di ujung masa suram Bal Tiga, aroma bisnis kretek menjalar hingga ke luar Kudus. Banyak ''juragan'' dan agen rokok bermunculan. Di [[Magelang]], [[Solo]] dan [[Yogyakarta]], kebanyakan pabrik kretek membuat jenis ''rokok klembak''. Rokok ini berupa ''oplosan'' tembakau, cengkeh dan [[kemenyan]].