Kabupaten Banggai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Zulrafli (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18:
| motto=Mompo sa'angu nurung mompo sa'angu tanga'
| kepala daerah=[[Bupati]]
| nama kepala daerah=[[Muhammad Sofhian Mile SH, MH]]
| nama wakil kepala daerah=Ir. H. Herwin Yatim, MM
| web=-
}}
Baris 24 ⟶ 25:
 
'''Kabupaten Banggai''' adalah salah satu Daerah Tingkat II di Provinsi [[Sulawesi Tengah]], [[Indonesia]]. Ibu kota kabupaten ini terletak di [[Luwuk]]. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 9.672 km² (data UU No 51/1999), dan berpenduduk sebanyak 332.240 jiwa (UU No 51/1999).
 
[[Entomolog]] [[Inggris]], [[Alfred Russel Wallace]] menggolongkan [[Pulau Sulawesi]] dengan Kabupaten Banggai di dalamnya, berbeda [[flora]] dan [[fauna]] dengan pulau-pulau lain di Indonesia, seperti [[Jawa]], [[Sumatera]] atau [[Papua]]. Salah satu obyek wisata di Kabupaten Banggai adalah Suaka Margasatwa Bangkiriang. Areal seluas 3.500 hektare dengan jarak 56 kilometer dari Luwuk adalah tempat perlindungan bagi Burung Maleo. Jenis unggas berukuran lebih kecil dari ayam biasa dan memiliki cara bertelur mirip penyu ini diperlakukan khusus oleh masyarakat setempat. Tiap tahunnya, khususnya tiap panen telur Maleo, mereka selalu mengadakan upacara Tumpe demi menghindari diri dari kutukan wabah penyakit. Acara-acara seperti itu tentunya sangat unik sebagai daya tarik wisata. Tempat wisata andalan lainnya adalah Suaka Marga Satwa Patipati, Panorama Alam Salodik, Pulau Bandang, Pantai Kilometer 5, Air Terjun Hanga-Hanga, Lombuyan (suaka marga-satwa bagi Anoa), Pulau Tikus yang terkenal dengan pasir putihnya dan banyak lagi yang lainnya.
 
Kabupaten Banggai dulunya merupakan bekas Kerajaan Banggai yang meliputi wilayah Banggai daratan dan Banggai Kepulauan. Pada tahun 1999 Kabupaten Banggai dimekarkan menjadi Kabupaten Banggai dan Kabupaten Banggai Kepulauan.
Baris 33 ⟶ 32:
== Wilayah Administratif ==
 
Luas wilayah Kabupaten Banggai 9.672,70 Km2 atau sekitar 14,22 persen dari luas wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dan wilayah teritorial laut 20.309,68 Km2 serta panjang garis pantai sepanjang 613,25 Km.
Kabupaten Banggai memiliki luas 9.672,70 km², berpenduduk 332.240 jiwa (data UU No. 51/1999), dan tingkat kepadatan penduduk 34 jiwa/km². Kabupaten ini terdiri atas 13 kecamatan, 32 kelurahan, dan 271 desa (data UU Nomor 51/1999).
 
Kabupaten Banggai dengan Ibukota Luwuk hingga tahun 2009 secara administratif terdiri atas 18 kecamatan 339 desa/kelurahan. Wilayah Kabupaten Banggai sebagian besar terdiri dari pegunungan dan perbukitan, sedangkan daratan rendah yang ada pada umumnya terletak disepanjang pesisir pantai.
 
Berdasarkan hasil sensus penduduk tahun 2010 oleh BPS, jumlah penduduk Kabupaten Banggai mencapai 323.872 jiwa, terdiri dari laki-laki 165.266 jiwa dan perempuan 158.606 jiwa dengan sex rasio 104. Laju pertumbuhan penduduk 0,45 persen pertahun, sedangkan tingkat kepadatan penduduk rata-rata 31 jiwa/km2.
 
== Objek Wisata ==
 
'''PANTAI KILO LIMA'''
 
Obyek wisata ini ramai dikunjungi oleh masyarakat kota Luwuk karena letaknya dekat dari kota. Deretan kios, kafe serta warung makan menjadi pemandangan khas. Ombak pun Beriring menghempas pantai mengiringi keceriaan pengunjung. Bersampan, berenang, ski atau selancar merupakan atraksi yang dapat dilakukan di pantai Kilo Lima. Usai atraksi pengunjung dapat melepas kepenatan sembari menikmati makanan khas seperti nasi goreng, pisang goreng atau minuman segar.
 
'''SUAKA MARGASATWA SALODIK'''
 
Salodik memiliki panorama alam yang indah terletak 27 kilometer dari kota Luwuk. Untuk mencapai Cagar Alam Salodik ditempuh dengan kendaraan roda empat selama 40 menit dari Kota Luwuk.
 
Daya tarik utama Cagar Alam Salodik berupa air terjun bersusun-susun. Selain air terjun, obyek yang berada pada ketinggian 600 meter di atas permukaan laut ini memiliki hutan yang lebat. Kicauan burung dari balik dedaunan yang rimbun seakan menyapa setiap pengunjung.
Karena alamnya yang indah, Belanda pernah mendirikan pesanggrahan di lokasi ini. Puing¬puing tempat peristirahatan bekas peninggalan Belanda tersebut masih ada sampai sekarang.
 
'''ONDORNEMING TOBELOMBANG'''
 
Tobelombang adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Nuhon Kabupaten Banggai sekitar 425 km dari kota Palu. Tobelombang dikenal sebagai Perkebunan Kelapa pada jaman Belanda tahun 1915. Tempat ini telah dikunjungi wisatawan asing yang senang akan wisata sejarah di masa lampau. Anda masih dapat menyaksikan sisa Peninggalan bersejarah di tempat ini dan disekitar obyek wisata ini terbentang pula pemandangan alam yang indah disekitarnya.
Adapun data kecamatan dan jumlah desa/ kelurahan (data 2011) di Kabupaten Banggai adalah sebagai berikut. jumlah kecamatan 18, jumlah Desa 291, jumlah Kelurahan 46, dan Jumlah Penduduk 305.897 jiwa.
Kabupaten Banggai terbentuk berdasarkan UU.Nomor 29 Tahun 1959 tanggal 4 Juli 1959 Tentang Pembentukan Kabupaten Dati II di Sulawesi. Kabupaten ini awalnya merupakan eks wilayah Kerajaan Banggai (1580-1959), dengan raja pertamanya Adi Cokro Mumbui Doi Jawa seorang Bangsawan dari Kerajaan Demak, nama aslinya Raden mas Cokro, keponakan dari Dipati Yunus. Raja terakhir ke XXXIII H.Sjoekoeran Aminudin Amir, cicit raja agama Mumbu Doi Bugis, Keponakan raja H.Abdurrahman, raja terakhir ini menjabat sebagai Kepala Pemerintahan Negeri (KPN) Banggai Tahun 1952-1959. Setelah menjadi Kabupaten Banggai, daerah ini dipimpin oleh Bupati pertama Bidin, kedua R.Atjeh Slaamet, ketiga Drs.Abd.Azis Larekeng, keempat Drs.F.Simak, kelima Drs.Edy Singgih, keenam Drs,Malaga, ketujuh Joesoef Soepardjan, kedelapan Drs.H.M. Junus (dua periode), kesembilan Soedarto (dua periode), kesepuluh Drs.Ma'mun Amir, keselas B.Paliudju. kedua belas Drs.Ma'mun Amir dan ketiga belas H.M.Sophian Mile,S.H,M.H.(2011-2016). sumber : Haryanto Djalumang, Yayasan Insan cita, Luwuk.
 
== Daftar Kecamatan dan Jumlah Desa/ Kelurahan ==