Apokrifon Kitab Kejadian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Genesis Apocryphon''' atau '''Apokrifa Kitab Kejadian''' (juga disebut ''Apocryphon of Genesis''; asalnya disebut "Wahyu kepada Lamekh" (''Apocalypse of Lamech'') d...'
 
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Genesis Apocryphon''' atau '''Apokrifa Kitab Kejadian''' (juga disebut ''Apocryphon of Genesis''; asalnya disebut "Wahyu kepada Lamekh" (''Apocalypse of Lamech'') diberi label '''1QapGen''', adalah satu dari tujuh [[Naskah Laut Mati]] yang pertama kali ditemukan dari gua nomor 1 di dekat [[Qumran]], di [[Tepi Barat]] [[sungai Yordan]]. Ditulis dalam [[bahasa Aram]], naskah ini terdiri dari 4 lembar kulit, dan merupakan yang paling tidak terawat dari tujuh naskah asli tersebut.<ref>Davies, Philip R., George J. Brooke, and Phillip R. Callaway, ''The Complete World of the Dead Sea Scrolls'' (London: Thames & Hudson, 2002), 100.</ref> Naskah ini mencatat pembicaraan antara tokoh Alkitab [[Lamekh]] dengan ayahnya [[MetuselahMetusalah]], dan kemudian putranya, [[Nuh]], yaitu tokoh-tokoh yang disebut dalam [[Kitab Kejadian]] di [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Merupakan contoh dari kisah tambahan ([[apokrif]]) dari apa yang tertulis di Kitab Suci.
 
== Terjemahan ==
Baris 12:
Hatiku kemudian resah di dalamnya, dan ketika Bath-Enosh, istriku, melihat bahwa wajahku berubah, lalu ia menguasai amarahnya dan berbicara kepadaku, katanya, "Oh tuanku, oh saudaraku, ingatlah sukacitaku! Aku bersumpah kepadamu demi Yang Maha Kudus yang Agung, Raja segala sorga, bahwa benih ini adalah kepunyaanmu dan kehamilan ini dari padamu. Buah ini ditanamkan oleh mu dan bukan orang asing maupun "malaikat pengawas" maupun putra sorga. Mengapa wajahmu berubah demikian dan kecewa, dan mengapa rohmu demikian tertekan? Aku berkata kepadamu dengan sebenarnya."
 
Lalu aku, Lamekh, lari kepada [[MetuselahMetusalah]] ayahku, dan aku mengatakan kepadanya semua hal ini. Dan aku memintanya pergi kepada [[Henokh]], ayahnya, karena pastilah ia menerima semua pengajaran darinya. Karena ia orang yang dikasihi, dan ia berbagi bagian dengan para malaikat, yang mengajarkan kepadanya semua hal. Dan ketika Metuselah mendengar kata-kataku, ia pergi kepada Henokh, ayahnya, untuk belajar semua hal dengan sebenarnya darinya.
 
Ia pergi dengan segera ke Parwain dan ia menemukannya di sana dan ia berkata kepada Henokh, ayahnya, "Oh bapaku, oh tuanku, aku berkata kepadamu, janganlah marah kepadaku aku datang kemari ...