Mohammad Husni Thamrin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k kotak info
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
}}
 
'''Mohammad Husni Thamrin''' ({{lahirmati|[[Weltevreden]], [[Batavia]]|16|2|1894|[[Senen]], [[Batavia]]|11|1|1941}}) adalah seorang [[politisi]] era [[Hindia Belanda]] yang kemudian dianugerahi gelar [[pahlawan nasional]] [[Indonesia]]. Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda.<ref>Glissenaar, F. ''DD: Het leven van E.F.E. Douwes Dekker''. p. 153.</ref>
 
== Kehidupan awal ==
Thamrin lahir di [[Sawah Besar|Weltevreden]], [[Jakarta|Batavia]] (sekarang Jakarta), [[Hindia Belanda]], pada [[16 Februari]] [[1894]].{{sfn|Soedarmanto|2007|p=14}} Ayahnya adalah seorang Belanda dengan ibu orang Betawi. Sejak kecil ia dirawat oleh pamannya dari pihak ibu karena ayahnya meninggal, sehingga ia tidak menyandang nama Belanda.<ref>Glissenaar, F. ''DD: Het leven van E.F.E. Douwes Dekker''. p. 153.</ref> Sementara itu kakeknya, Ort, seorang [[Inggris]], merupakan pemilik [[hotel]] di bilangan [[Petojo]], menikah dengan seorang [[Betawi]] yang bernama Noeraini.{{sfn|Asvi Warman Adam|2009|p=17}}
 
Ayahnya, Tabri Thamrin, adalah seorang wedana dibawah gubernur jenderal [[Johan Cornelis van der Wijck]]. Setelah lulus dari Koning Willem III Gymnasium,{{sfn|Soedarmanto|2007|p=14}} Thamrin mengambil beberapa jabatan sebelum bekerja di perusahaan perkapalan [[Koninklijke Paketvaart-Maatschappij]].{{sfn|JCG, Mohammad Hoesni Thamrin}}
 
== Karier ==
Ia dikenal sebagai salah satu tokoh [[Betawi]] (dari organisasi ''[[Kaoem Betawi]]'') yang pertama kali menjadi anggota ''[[Volksraad]]'' ("Dewan Rakyat") di Hindia Belanda, mewakili kelompok ''[[Inlanders]]'' ("pribumi"). Sejak [[1935]] ia menjadi anggota ''Volksraad'' melalui [[Parindra]]. Thamrin juga salah satu tokoh penting dalam dunia [[sepakbola]] Hindia Belanda (sekarang Indonesia), karena pernah menyumbangkan dana sebesar 2000 Gulden pada tahun [[1932]] untuk mendirikan lapangan sepakbola khusus untuk rakyat Hindia Belanda pribumi yang pertama kali di daerah [[Petojo]], Batavia (sekarang Jakarta).