Kudi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ujibaskoro (bicara | kontrib)
Ujibaskoro (bicara | kontrib)
Baris 11:
[[Kategori:Alat dapur]]
[[Kategori:Senjata]]
 
 
Kudhi bagi masyarakat Banyumas adalah salah satu perkakas yang serba guna, selain juga sebagai senjata tajam yang digunakan untuk melindungi diri dari bahaya yang mengancam. Dan sebagai sub culture masyarakat Jawa, masyarakat Banyumas (dan seperti kebanykan masyarakat Jawa) didalam kesehariannya selalu menggunakan simbol-simbol atau lambang. Simbol atau lambang tersebut bisa berbentuk benda, tulisan, ucapan maupun upacara dan kesenian, salah satunya Kudhi. Kudhi yang dianggap memiliki daya linuwih ini hanya dipakai sebagai senjata jimat. Sebab kudhi semacam ini jarang dan sangat sulit didapat. Masyarakat Banyumas sering menyebutnya dengan Kudhi Trancang.
Baris 17 ⟶ 16:
Ada beberapa macam kudhi yang ada di Banyumas yaitu Kudhi Biasa atau yang sering dipakai untuk segala keperluan. Kudhi ini memiliki ukuran panjang 40 cm dan lebar 12 cm. Kemudian Kudhi Melem, kudhi yan pada bagian ujungnya seolah-olah berbentuk ikan melem. Ukurannya lebih kecil kira-kira 30 cm panjangnya dan lebar 10 cm. Kudhi ini berfungsi untuk membuat bilik dan pagar rumah. Dan yang terakhir Kudhi Arit, yaitu jenis arit yang pada bagian tengahnya mempunyai weteng (perut). Jenis ini dapat dipakai antara lain untuk keperluan mencari kayu bakar, ramban (mencari dedaunan) atau untuk nderes (mencari nira). Ukuran kudhi ini kira-kira 35 cm panjangnya dan 10 cm lebar perutnya.
 
'''Cermin masyarakat""'''
 
Bagian-bagian kudhi terdiri dari ; bagian ujung, perut, karah serta gagang. Bagian-bagian tersebut tidak hanya berfungsi sebagai alat pemotong semata, namun merupakan cermin dari karakter orang Banyumas yang sesungguhnya. Artinya jika kita simak secara bagian-perbagian. Ujung adalah nilai egaliterian yang ada pada masyarakat Banyumas, terhadap segala bentuk budaya lainnya. Hal ini ditunjukan pada bentuk ujung kudhi yang sama dengan senjata-senjata seperti golok, pedang dan semacamnya dari daerah lain. Bentuk perut menunjukan bahwa manusia hidup tidak hanya untuk memenuhi nafsu belaka namun ada hal yang lebih penting yaitu berusaha dan bekerja. Kemampuan perut kudhi sangat besar untuk dapat menyelesaikan pekerjaan yang berat-berat seperti membelah atau memotong obyek yang besar. Karah disini menyimbolkan bahwa penampilan (baca: materi) ternyata tidak bisa dijadikan sebagai acuan baik buruknya sifat sesorang. Hal ini dimaksudkan bahwa tidak semua karah yang bagus dan berukir akan memiliki perut dan ujung yang tajam (baca: baik). Sedangkan gagang merupakan pegangan dimana orang Banyumas didalam menyikapi hidup harus punya keyakinan yang jelas.