KRI Klewang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yudiweb (bicara | kontrib)
baru
Tag: tanpa kategori [ * ]
 
Yudiweb (bicara | kontrib)
tambah foto
Baris 1:
'''KRI Klewang-625''' merupakan kapal perang [[TNI AL]] buatan [[Indonesia]], tipe [[Kapal Cepat Rudal]] (KCR) ini yang dipersenjatai [[rudal C-705]] dengan daya jelajah 120 km, dilengkapi sistem [[Sewaco]] modern, diproyeksikan akan menjadi kekuatan pemukul [[TNI AL]] yang handal dan menakutkan di lautan, karena mampu menginduksi panas dan sulit dideteksi [[radar]] lawan.
 
 
[[Berkas:KRI-Klewang_(front_view).jpg|350px|thumb|KRI Klewang-625]]
==Spesifikasi==
Kapal berbahan dasar [[komposit]] [[serat karbon]] yang tercatat lebih ringan, dan 20 kali lebih kuat dari baja ini memiliki panjang keseluruhan (''length overall'') 62,53 meter, ''lenght on waterline'' 60,7 meter, ''water draft'' 1,17 meter, ''beam overall'' 16 meter, bobot mati 53,1 [[ton]], serta digerakkan oleh empat unit mesin penggerak pokok ini, didesain sebagai [[kapal siluman]] (stealth) canggih yang dapat melaju dengan kecepatan tinggi serta mampu menembus ombak setinggi enam meter. Kapal ini diharapkan akan memperkuat jajaran [[Kapal Republik Indonesia]] (KRI) TNI AL yang sudah ada.
 
==Buatan Indonesia==
KRI Klewang-625 layak menjadi kebanggaan rakyat [[Indonesia]] sebagai salah satu [[alutsista]] andalan yang berhasil diproduksi oleh industri pertahanan nasional. Pembuatan satu unit kapal X3K [[Trimaran Class]] ini menghabiskan dana sekitar Rp114 miliar yang diambil dari [[Anggaran Belanja Modal]] (ABM) Devisa tahun anggaran [[2009]].
 
Keberhasilan pembangunan kapal perang canggih pertama berbahan dasar komposit serat karbon oleh putra putri Indonesia di galangan kapal dalam negeri PT Lundin Industry Invest, [[Banyuwangi]], tidak saja merupakan sejarah bagi bangsa Indonesia, akan tetapi juga pertama kali dalam sejarah industri perkapalan dunia.
 
kapalKapal perang KCR pertama X3K Trimaran Class ini diharapkan akan menjadi titik awal pembangunan kapal sejenis yang akan mampu meningkatkan kemampuan TNI AL, sehingga menjadi salah satu kekuatan yang disegani di kawasan [[regional]]. Selain itu, juga diharapkan dapat meningkatkan kemampuan industri militer dalam negeri agar mendapatkan pengakuan [[internasional]].