Mereka Bilang, Saya Monyet!: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 5963275 oleh 110.139.211.218 (Bicara)
Baris 42:
Setelah Adjeng berhenti dari pekerjaannya sebagai penulis, ia hanya bersenang-senang dengan teman-temannya setiap malam didiskotik. Namun, setiap saat bayangan masa lalunya terus saja menghantui, yaitu pelecehan seksual dari ayahnya ketika ia masih remaja. Adjeng pun punya masa lalu yang buruk dengan ibunya yang bersikat overprotektif, dan akan sangat marah jika Adjeng tidak mau makan makanan yang dibeli ibunya, bahkan menyuruh Adjeng memakan makanan yang sudah dimuntahkan.
 
Lain dari Adjeng, dua orang temannya yang selalu menemaninya didiskotik juga punya masalah yang tidak jauh berbeda. Satu diantaranya sudah punya suami, namun hubungan mereka merenggang karena sang istri tidak juga bisa memberikan keturunan. Adjeng, ibunya, dan kedua temannya memiliki masalah yang berbeda, tapi benang merahnya sama, yaitu ketidakmampuan seorang perempuan dalam menghadapi masalah-masalahnya.yang memang begitu penting untuk di permaalahkan sebagai mana yang tertuang dalam judul film ini,
 
== Piala Citra FFI 2009 ==