Injil Barnabas: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 65:
 
== Tema-tema keagamaan ==
Injil Barnabas tidak banyak dikenal di luar kalangan akademik hingga belakangan ini, ketika sejumlah orang Muslim menerbitkannya untuk berargumen dengan konsepsi Kristen ortodoks tentang Yesus. Pada umumnya karya ini lebih menggemakan pandangan-pandangan Muslim yang ada daripada pandangan [[Kristen]]: karya ini meramalkan kedatangan Muhammad dengan menyebutkan namanya; bukannya menggambarkan penyaliban Yesus, kitab ini menggambarkan bahwa ia diangkat ke surga, serupa dengan gambaran tentang [[Elia]] dalam [[Kitab 2 Raja-raja|2 Raja-raja]], pasal 2; dan kitab ini menyebut Yesus seorang "nabi" yang misinya dibatasi hanya pada "bani [[Israel]]". Namun demikian, karya ini juga berbeda dengan konsepsi Islam dalam sekurang-kurangnya dua hal penting; karya ini melaporkan bahwa Muhammad, dan bukan Yesus, yang disebut [[Mesias]], sementara Qur'an dan [[Hadits]] sama-sama menyebut Yesus sebagai Mesias, dan tidak ada varian ortodoks Islam manapun yang menyebut Muhammad sebagai Mesias. Selain itu, karya ini secara eksplisit menyangkal doktrin-doktrin Islam (dan Kristen) tentang [[qiyamah|penghakiman mutlak]] dan pra-pengetahuan Allah — dengan menyatakan bahwa, dalam masalah perdamaian: "Allah menunggu manusia untuk bertobat" (pasal 114); sedemikian rupa sehingga jiwa-jiwa orang yang jahat di Neraka pada akhirnya dapat diselamatkan pada [[akhir zaman]], bila mereka bersedia [[pertobatan|bertobat]] (pasal 113); sementara orang-orang yang benar —bahkan orang-orang suci dan para nabi— tidak dapat selamat dari rasa takut akan penghukuman; karena tidak ditolak kemungkinan bahwa suatu saat di masa mendatang, karena terlalu yakin akan kebenaran mereka sendiri, mereka terjatuh ke dalam [[kesombongan]] (pasal 112).
 
Karya ini memuat sebuah polemik yang panjang melawan doktrin [[predestinasi]] (pasal 164), dan mendukung ajaran [[pembenaran oleh iman]]; bahwa tujuan kekal jiwa ke [[surga]] atau [[neraka]] tidak ditetapkan sebelumnya oleh [[karunia ilahi|karunia]] Allah (seperti dalam [[Calvinisme]]), ataupun penghakiman Allah, dalam belas kasih-Nya, terhadap iman orang-orang percaya di muka bumi (seperti dalam Islam ortodoks). Sebaliknya dinyatakan bahwa mereka yang dihukum pada [[penghakiman terakhir]], tetapi yang kemudian menjawab dalam iman, yang memeprlihatkan penyesalan yang sungguh-sungguh, dan yang membuat pilihan bebas untuk diberkati, pada akhirnya akan memperoleh perdamaian (pasal 137). Hanya mereka yang tetap sombong akan terhalang dari pertobatan yang sungguh-sungguh dan karenanya akan tetap tinggal di dalam neraka.
 
<!--Such radicallyKeyakinan [[PelagianismPelagianisme|Pelagian]] beliefsyang insangat theradikal sixteenthini centurypada wereabad foundke-16 amongstditemukan thedi antara tradisi-tradisi Protestan anti-Trinitarian Protestantdi kemudian traditionshari lateryang denoteddisebut assebagai [[UnitarianismUnitarianisme]]. SomeBeberapa sixteenth centurytokoh anti-Trinitarian divinesabad soughtke-16 toberusaha reconcilemempertemukan Christianityagama Kristen, Islam anddan JudaismYudaisme; onbedasarkan the basis of veryargumen-argumen similaryang argumentsmirip tosekali thosedengan presentedapa inyang thediajukan Gospeldalam ofInjil Barnabas, arguingdengan thatmengatakan ifbahwa salvationbila remainsperdamaian unresolvedtetap untiltidak theterpecahkan endhingga timesakhir zaman, thenmaka anyagama onemanapun ofdari theketiga threeagama religionsini coulddapat bemenjadi ajalan validyang pathsahih tountuk heavenmasuk forke theirsurga ownbagi believerspara pemeluknya. The Spaniard, [[MichaelMiguel de Servetus]] denounceddari theSpanyol, orthodoxmenolak Christianrumusan formulationKristen ofortodoks thetentang [[TrinityTritunggal]] (demonstratingmembuktikan thebahwa only explicitsatu-satunya referencerujukan toyang theeksplisit Trinityterhadap inTritunggal thedalam NewPerjanjian TestamentBaru tosebagai beinterpolasi adi laterkemudian interpolationhari); anddan hopedberharap therebydengan todemikian bridgedapat themenjembatani doctrinalperbedaan dividedoktriner betweenantara Christianityagama andKristen dan Islam. InPada 1553 heia wasdihukum executedmati indi [[Geneva]] under thedi authoritybawah ofkekuasaan [[JohnYohanes Calvin]], buttetapi hisajaran-ajarannya teachingstetap remainedsangat veryberpengaruh influentialdi amongstantara Italianpara Protestantpelarian exilesProtestan Italia. InPada theakhir lateabad sixteenthke-16 century manybanyak anti-TrinitariansTrinitarian, persecutedyang bothdianiaya bybaik Calvinistsoleh andkaum byCalvinis themaupun Inquisitionoleh Inkuisisi, soughtmencari refugeperlindungan indi [[History ofSejarah Transylvania|Transylvania]]; thenyang saat itu berada di bawah underperlindungan TurkishTurki overlordshipdan andmemiliki withhubungan closeyang linkserat todengan Istanbul. (Christopher J. Burchill:''The Heidelberg Antitrinitarians'' Bibliotheca Dissidentium: vol XI, Baden-Baden 1989, 308 hlm.308p).-->
 
Termasuk dalam pasal 145 adalah "Buku kecil [[Elia]]"; yang memberikan pengajaran tentang kehidupan yang benar berupa spiritualitas [[Asetisisme|asketik]] dan [[pertapa]]. Dalam 47 pasal berikutnya, Yesus dicatat mengembangkan sebuah tema bahwa para [[nabi]] dari zaman purbakala, khususnya [[Obaja]], [[Hagai]] dan [[Hosea]], adalah para pertapa suci yang mengikuti aturan-aturan keagamaan ini; dan mengkontraskan para pengikut mereka – yang disebut sebagai "orang-orang Farisi sejati" – dengan "[[Farisi|Farisi-Farisi]] palsu" yang hidup di dunia, dan yang merupakan lawan-lawan utamanya.. Para "Farisi sejati" ini dilaporkan berkumpul di [[Gunung Karmel]]. Hal ini cocok dengan ajaran [[Ordo Karmelit]] abad pertengahan, yang hidup sebagai kongregasi pertama di gunung Karmel pada [[abad ke-13]]; tetapi yang mengklaim (tanpa bukti) sebagai keturunan langsung Elia dan para nabi [[Perjanjian Lama]]. Pada [[1291]] bangsa [[Mamluk]] masuk ke [[Suriah]] memaksa para biarawan di Karmel untuk meninggalkan biara mereka, tetapi ketika menyebar di seluruh Eropa Barat mereka mendirikan kongregasi Karmelit Barat – khususnya di Italia – dan telah meninggalkan kehidupan pertapa dan idealisme asketik, dan sebaliknya mengambil kehidupan biara dan misi dari para [[Ordo Mendikan]] lainnya. Sebagian peneliti menganggap bahwa kontroversi-kontroversi yang muncul pada abad ke-14 hingga ke-16 dapat ditemukan tercermin dalam teks Injil Barnabas.