Ngunut, Jumantono, Karanganyar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
|kecamatan =Jumantono
|kode pos =57782
|nama pemimpin =-Ir.Suwahyono
|luas =-
|penduduk =-
|kepadatan =-
}}
'''Ngunut''' adalah [[desa]] di [[kecamatan]] [[Jumantono, Karanganyar|Jumantono]], [[Kabupaten Karanganyar|Karanganyar]], [[Jawa Tengah]], [[Indonesia]]. Desa ini merupakan tulang punggung dari kecamatan jumantono. Kantor-kantor pemerintahan masih masuk dalam area desa ini.Tepatnya di dusun Ngadirejo, seperti:kantor [[BRI]], [[Puskesmas]], Koramil, Polsek,Kantor Pertanian dan juga [[SMP Negeri 1 Jumantono]] yang merupakan salah satu SMP favorit di [[Jumantono, Karanganyar|kecamatan Jumantono]]. Bahkan mungkin se kabupaten Karanganyar.Desa Diini di Kepalai seorang Insinyur Pertanian yang gemar dengan wayang sehingga desa ini sangat maju dan banyak inovasi yang di kembangkan baik dibidang pertanian dan seni budaya. Di desa in terdapat peternakan ayam (petelor)terbesar di Kab.Karanganyar yang areanya cukup luas dulu kebun pabrik jamu air mancur dan juga berdiri sebuah masjid agung yang merupakan masjid terbesar di kecamatan Jumantono. Dekat dengan masjid ini terdapat sebuah situs peninggalan sejarah yang sekarang sudah menjadi legenda masyarakat sekitar. Terdapat makam Jaka tarub, seorang zaman dulu yang diyakini merupakan awal mula terjadi desa Ngunut. Saat sang bidadari [[Nawang Wulan]] pergi kembali ke kayangan setelah menemukan kembali selendang yang dulu sempat hilang waktu turun dari [[kayangan]] untuk [[mandi]] di telaga, bersama dengan enam [[bidadari]] lain yang ternyata di ambil oleh [[Jaka Tarub]], dan disimpan di bawah tumpukan [[padi]].
 
Di desa ini juga terdapat [[museum Tanah Kritis]] yang di dalamnya terdapat sumur minyak dengan air yang berwarna hijau. Museum ini juga menjadi salah satu objek wisata masyarakat sekitar.