Gladiresik Music Lab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Raymondliando (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Berlianw (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 33:
==<big>Motto</big>==
TRUE BASIC BRINGS EXCELLENCE artinya adalah kemurnian pengetahuan dasar membawa total keberhasilan. Slogan yang menjadi pedoman belajar-mengajar di Gladiresik Music Lab. Sejatinya, untuk belajar musik dibutuhkan 12 jam sehari selama setahun. Namun, yang terjadi di Indonesia, jadwal belajar musik hanya berlangsung satu jam dan seminggu sekali. Wajar, jika para pengajar musik tidak cukup waktu untuk memberikan materi pendidikan yang lengkap kepada para siswa/i. Akibatnya, kita temukan banyak musisi dengan pengetahuan ”bolong” di sana-sini. Hal ini umumnya, disebabkan karena mereka lemah di soal pengetahuan dasar.
 
==<big>Panji</big>==
Gladiresik Music Lab menggunakan perbedaan warna sebagai bendera untuk penegasan filosofi di antara lima divisi (jurusan) yang tersedia. Perbedaan warna dan filosofi tersebut sesuai dengan fungsi dan karakter dan peran alat musik maupun musisinya terhadap musik, yaitu :
:*Divisi Drum – Merah – Beat & Rhythm
:*Divisi Bass – Hijau – Groove & Dinamika
:*Divisi Gitar – Kuning – Harmonisasi & Multi Effects
:*Divisi Keyboard – Biru – Harmonisasi Analog & Digital
:*Divisi Vokal – Oranye – Vokal & Performance
 
 
 
Baris 38 ⟶ 47:
 
==='''FPC (Full Program Class)'''===
Ilmu pengetahuan musik secara internasional terbagi atas teori, tehnik, sight-reading, dan ear-training. Untuk mempermudah dan mempercepat masa belajar dan mengajar, kebijaksanaan Gladiresik Music Lab menyusun setiap materi latihan yang mewakili keempat kebutuhan tersebut di atas.
Ilmu Pengetahuan Musik secara formal dan internasional terbagi atas 4 kategori :
#TEORI
#TEHNIK
#SIGHT-READING
#EAR-TRAINING
Sedangkan ketentuan Full Program Class (FPC) adalah untuk lebih fokus dalam praktek musik, sesuai dengan gelar Music Lab yang digunakan oleh Gladiresik.
Tradisi belajar-mengajar musik di Indonesia umumnya bergantung kepada repertoar lagu sebagai materi latihan secara tehnis. Problemnya, setiap lagu memiliki tingkat kesulitan yang berbeda untuk setiap perbedaan alat musik. Misalnya, di satu sisi sebuah lagu mungkin memiliki part drum yang sulit, tetapi sama sekali tidak ditemui kesulitan pada part bass, dst. Padahal kita semua pernah dengar bahwa drum dan bass umumnya dirancang sebagai sebuah kesatuan.
Keluar dari aturan main = tidak ada aturan main. Oleh karena itu TEORI, TEHNIK, SIGHT-READING, dan EAR-TRAINING tidak bisa total disingkirkan dari kurikulum, akan tetapi disusun sedemikian rupa sebatas mendukung kebutuhan praktek musik. Misalnya, teori composing di sini berlaku sebatas pembentukan ritme atau melodi dalam bermusik, bukan mengenai composing lagu, dst.
Prinsip FPC melengkapinya dengan mempersatukan 4 kategori Ilmu Pengetahuan Musik tadi ke dalam setiap materi dan susunan latihannya. Melatih TEHNIK bermain musik dengan bentukan TEORI, yang dibaca sebagai latihan SIGHT-READING, dan terdengar sekaligus sebagai latihan EAR-TRAINING.
Dari sini terlihat jelas bahwa misi belajar-mengajar di FPC memang ditujukan untuk memproduksi SDM musik dari segi Player dan Vokalis.
Siswa lulusan FPC atau bagi yang menyelesaikan pelajaran dari level C, B s/d level A akan mendapatkan Sertifikat GML.
Full Program Class berlaku untuk 65 (enamlima) divisi musik di GML :
#Divisi Drum
#Divisi Bass
Baris 61 ⟶ 55:
#Divisi Keyboard
#Divisi Vocal.
#Divisi Digital Music
 
 
Baris 74 ⟶ 67:
:'''Level A'''
::Fokus pendidikan di segi back to nature, yaitu, mengembalikan konsep-logika (rumus) ke asalnya, yaitu, naluri. Melatih refleks pelaksanaan teori dan tehnik untuk mewujudkan ekspresi. Ditujukan untuk melepas siswa/i dari kekakuan yang bersifat teoritis.
 
 
Baris 87 ⟶ 82:
::Penelitian ulang oleh Head Instructor terhadap kronologis belajar-mengajar di GML dari sisi kurikulum dan pengajaran, berdasarkan tingkat kemajuan siswa/i.
:*Student Workshop
::Menggabungkan seluruh divisi untuk melengkapi data dan info yang berlaku secara umum di industri musik seperti produser, promoter, media, dan lain sebagainya, untuk melengkapi jati-diri sebagai seorang musisi.
 
 
 
Baris 121 ⟶ 113:
 
 
==='''<big>DMC (Digital Music Class)</big>'''===
Melengkapi kemajuan teknologi musik yang berangsur pindah dari sistem analog ke sistem digital di segi composing, programming, dan recording, sekaligus melengkapi kebutuhan DJ untuk berkarya (produksi) di segi remix, dll.
 
 
 
==<big>Fasilitas</big>==
 
===Studio Latihan===
:Sesuai dengan sebutannya, Gladiresik Music Lab melengkapi pendidikannya dengan ruang studio latihan sebagai lab untuk melatih pelaksanaan musik secara bersama (ensemble).
 
===Distro===
:Untuk melengkapi kebutuhan penunjang belajar dan mengajar musik seperti pengadaan kertas musik, pensil, metronome, dan atribut lainnya, Gladiresik Music lab menyediakan toko. Sesuai dengan trend masa kini sebutan toko dirubah menjadi distro.
 
===Warnet===
:Demikian juga untuk kepentingan referensi, data, dan informasi yang dibentuk sebagai perpustakaan di masa lampau. Gladiresik Music Lab menyediakan warnet, di mana siswa/i dengan mudah bisa memperoleh segala referensi, data, dan informasi yang dibutuhkan.
 
===Resto===
:Kembali lagi dengan penggunaan istilah yang lebih sesuai dengan trend masa kini, juga tersedia resto (kantin) untuk kebutuhan konsumsi.