Hasan di Tiro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ingenieur2 (bicara | kontrib)
Maulana Idris (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 21:
|laterwork=
}}
'''Teungku Hasan Muhammad di Tiro''' ({{lahirmati|[[Kabupaten Pidie|Pidie]], [[Aceh]]|25|9|1925|[[Banda Aceh]]|3|6|2010}})sehari sebelum meninggal dia dianugerahi WNI oleh pemerintah Indonesia, dia adalah proklamator kemerdekaan [[Nanggröe Aceh Darussalam|Aceh]] pada [[4 Desember]] [[1976]]. Hasan Tiro sekarang ini menetap di [[Stockholm]], [[ibu kota]] [[Swedia]]. Dia ikut keluar-masuk hutan bersama pasukannya pada 1976 untuk memisahkan diri dari [[Indonesia]]. Perjuangannya itu hanya berlangsung selama tiga tahun. Karena serangan tentara Indonesia yang tak tertahankan, ia mengungsi ke berbagai negara, sebelum akhirnya menetap di Stockholm, ibu kota Swedia. Setelah jatuhnya pemerintahan [[Soeharto]], isu "Aceh merdeka" kembali menjadi sorotan dunia. Organisasinya ([[Gerakan Aceh Merdeka]]) muncul ke pentas internasional. Hasan Tiro pernah dan menandatangani deklarasi berdirinya Negara Aceh Sumatra, pada akhir 2002. Dia juga menandatangani surat perihal GAM yang dikirim kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa [[Kofi Annan]] pada [[25 Januari]] [[1999]]. Dalam berbagai perundingan damai antara RI dan GAM, restu Hasan Tiro selalu ditunggu.
 
Pengakuan orang Aceh terhadap Tengku Hasan bukan hanya karena perjuangannya. Dalam tubuhnya mengalir darah biru para pejuang Aceh. Tengku Hasan lahir di Pidie, Aceh, pada 25 September 1925 di Tanjong Bungong, Lameulo, sekitar 20 km dari [[Sigli]]. Dia adalah keturunan ketiga [[Teungku Cik Di Tiro|Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro]]. Hasan merupakan anak kedua pasangan Tengku Pocut Fatimah dan Tengku Muhammad Hasan. Tengku Pocut inilah cucu perempuan Tengku Chik Muhammad Saman di Tiro yang juga Pahlawan Nasional Indonesia.
 
Pada Januari 1965, Hasan menggagaskan ide Negara Aceh Sumatra Merdeka. Jadi, apa yang dilakukannya dengan memproklamasikan Negara Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 hanyalah kristalisasi dari ide yang sudah disosialkannya sejak 1965.
 
Sehari sebelum meninggal (tanggal 2 juni 2010) Hasan Tiro dianugerahi WNI oleh pemerintah Indonesia.
 
<!-- BELUM DISUNTING SEJAK DIAMBIL DR SUMBER ASLI