Tarian Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Tari bercorak Hindu-Buddha: typo |
|||
Baris 18:
Dengan diterimanya agama dharma di Indonesia, Hinduisme dan Buddhisme dirayakan dalam berbagai ritual suci dan seni. Kisah epik Hindu seperti [[Ramayana]], [[Mahabharata]] dan juga [[Cerita Panji|Panji]] menjadi ilham untuk ditampilkan dalam tari-drama yang disebut "Sendratari" menyerupai "ballet" dalam tradisi barat. Suatu metode tari yang rumit dan sangat bergaya diciptakan dan tetap lestari hingga kini, terutama di pulau Jawa dan Bali. Sendratari Jawa Ramayana dipentaskan secara rutin di [[Candi Prambanan]], Yogyakarta; sementara sendratari yang bertema sama dalam versi Bali dipentaskan di berbagai [[Pura]] di seluruh pulau Bali. Tarian Jawa [[Wayang orang]] mengambil cuplikan dari episode Ramayana atau Mahabharata. Akan tetapi tarian ini sangat berbeda dengan versi India. Meskipun sikap tubuh dan tangan tetap dianggap penting, tarian Indonesia tidak menaruh perhatian penting terhadap [[mudra]] sebagaimana tarian India: bahkan lebih menampilkan bentuk lokal. Tari keraton Jawa menekankan kepada keanggunan dan gerakannya yang lambat dan lemah gemulai, sementara tarian Bali lebih dinamis dan ekspresif. Tari ritual suci Jawa [[Bedhaya]] dipercaya berasal dari masa [[Majapahit]] pada abad ke-14 bahkan lebih awal, tari ini berasal dari tari ritual yang dilakukan oleh gadis perawan untuk memuja Dewa-dewa Hindu seperti [[Shiwa]], [[Brahma]], dan [[Wishnu]].
Di Bali, tarian telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ritual suci [[Hindu
=== Tari bercorak Islam ===
|