Perang Belasting: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
+ |
k merapikan |
||
Baris 1:
'''Perang belasting''' merupakan [[perang]] bersenjata melibatkan rakyat melawan pemerintah kolonial [[Hindia-Belanda]] akibat penerapan ''belasting'' ([[pajak]]) langsung kepada masyarakat. Perlawanan masyarakat atas pemberlakuan pajak langsung ini dibalas oleh pemerintah Hindia-Belanda dengan reaksi keras mengirimkan ''marechaussee'' (marsose) ke daerah konflik tersebut, yang akhirnya menimbulkan korban jiwa pada masyarakat maupun tentara kolonial.
== Perang Manggopoh ==▼
Perang Manggopoh berlangsung di [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Sumatera Barat]] pada bulan Maret 1908 dipimpin oleh [[Siti Manggopoh]].<ref>Abel Tasman, Nita Indrawati, Sastri Yunizarti Bakry, Mestika Zed, (2003), ''Siti Manggopoh'', Yayasan Citra Budaya Indonesia, ISBN 9799583071</ref> Perang ini diawali oleh penolakan masyarakat Manggopoh untuk membayar ''belasting'' kepada pemerintah kolonial.▼
== Perang Kamang ==
[[Perang Kamang 1908|Perang Kamang]] yang terjadi di [[Kamang Magek, Agam|Kamang]], [[Sumatera Barat]] pada 15-16 Juni 1908 dipelopori oleh Syekh H. Abdul Manan, yang gugur dalam peperangan tersebut, sementara anaknya H. Ahmad Marzuki ditangkap oleh tentara Belanda.<ref>Nafis, A., (2004), ''Syair Perang Kamang'', Pusat Pengkajian Islam dan Minangkabau, ISBN 9793797029</ref> Akibat peperangan ini hampir 100 orang mati tertembak, sementara korban pada pihak tentara kolonial sebanyak 12 orang mati dan lebih kurang 20 orang luka-luka.<ref>Hatta, M., (2011), ''Untuk Negeriku: Sebuah Otobiografi'', Penerbit Buku Kompas, ISBN 9797095401.</ref>
▲== Perang Manggopoh ==
▲Perang Manggopoh berlangsung di [[Manggopoh, Lubuk Basung, Agam|Manggopoh]], [[Sumatera Barat]]
== Rujukan ==
|