Tempoyak: Perbedaan antara revisi

Tempoyak diriwayatkan dalam [[Hikayat Abdullah]] sebagai makanan sehari-hari penduduk [[Terengganu]]. Ketika [[Abdullah bin Abdulkadir Munsyi]] berkunjung ke [[Terengganu]] (sekitar tahun 1836), ia mengatakan bahwa salah satu makanan kegemaran penduduk setempat adalah tempoyak.<ref>[http://books.google.co.uk/books?output=html_text&id=kjbaJrnVpDAC&dq=tempoyak+hikayat+abdullah&q=tempoyak Hikayat Abdullah]</ref> Berdasarkan sejarah yang ada dalam [[Hikayat Abdullah]], tempoyak merupakan makanan khas darirumpun bangsa Melayu, yaitu [[Indonesia]] (antara lain Palembang dan Lampung) dan [[Malaysia]].