Nasi kedewatan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
[[File:Warung-Ibu-Mangku-Kedewatan-02.jpg|thumb|nasi kedewatan]]
'''Nasi kedewatan''' berasal dari desa Kedewatan [[Gianyar]] [[Bali]]. Nasi kedewatan didirikan oleh Awal mulanya nasi kedewatan di jual dengan lauk [[telur]] [[pindang]] yang direbus dengan ramuan [[serai]] dan [[kunyit]]. Setelah 10 tahun menjual nasi dengan telur pindang Metri kemudian meningkat menjual nasi ayam. Nasi kedewatan berbeda dengan [[ayam betutu]], [[ayam kare]] dan [[ayam goreng]]. Bumbunya menggunakan base genep. Yang terdiri dari [[lengkuas]], [[kunyit]], [[jahe]], [[mereca]], [[ketumbar]], [[cengkeh]], [[kapulaga]], [[mesui]], [[jangu]], [[bawang]], kesuna atau [[bawang putih]], [[serai]]. Semua [[bumbu]] tidak digiling atau ditumbuk, tapi dirajang halus diatas [[talenan]], kemudian seluruh bumbu dimasukkan dalam rongga dada [[ayam]] yang dipotong tanpa membelahnya.
==Sejarah Nasi Kedewatan==
Nasi kedewatan sudah ada sejak 50 tahun yang lalu Sang pendiri adalah Ayu Ketut Metri, 75 tahun dan ketika pertama membuka warung itu saat berusia 25 tahun keadaan di Kedewatan masih serbi, alias di pelosok. Tak ada akses ke Denpasar atau ke [[Ubud]] seperti sekarang ini.
==Suasana==
[[File:Kadewatannn.jpg|thumb|suasana di kedewatan]]
Suasana di nasi kedewatan Gianyar khas dengan [[kebudayaan Bali]]. Bale bengong yang ada di bagian belakang warung mengesankan suasana di dalam [[puri]] puri di Bali di masa lampau. Semua bangunan bertembok bata dengan ukiran yang mewah. Hanya ada satu meja dengan suasana duduk lesehan.
|