Makhluk mitologis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Baris 4:
Dalam perkembangan zaman, makhluk-makhluk dalam legenda dipakai sebagai lambang keluarga dan dekorasi bangunan. Makhluk-makhluk ini juga diadaptasi dalam budaya populer, terlebih dalam permainan, (misalnya ''[[Dungeons & Dragons]]'' atau ''[[Everquest]]''), film-film [[Hollywood]] dan [[band]] ''power metal'' (misalnya [[DragonForce]]).
 
== Asal usulMitos ==
{{main|Mitos}}
Beberapa makhluk, misalnya [[naga]], memiliki asal usul yang dituturkan dalam [[mitologi]] tradisional mereka, dan dipercaya merupakan makhluk yang benar-benar ada. Namunoleh penganut mitologi bersangkutan. kadangkalaKadangkala narasi suatu mitologi berbeda dengan mitologi lainnya, baik mengenai ciri fisik maupun asal-usulnya.
 
Makhluk-makhluk hominoid (berbentuk mirip manusia) dalam mitos dan legenda memiliki kisah asal usulnya masing-masing; beberapa di antaranya memiliki versi yang berbeda-beda tetapi merujuk kepada satu hal yang sama. Dalam [[mitologi Nordik]], para [[kurcaci]] dipercaya sebagai makhluk yang muncul dari darah raksasa [[Brimir]] dan tulang [[Bláinn]]. Makhluk supernatural, misalnya [[Peri]], dipercaya sebagai entitas gaib dan merupakan makhluk khusus yang diciptakan berbeda dengan manusia maupun [[malaikat]], namun dalam versi lain menyatakan bahwa mereka adalah makhluk yang jahat, atau [[demon]].<ref name="Lewis1">[[C. S. Lewis|Lewis, C. S.]] (1994 (reprint)) ''The Discarded File: An Introduction to Medieval and Renaissance Literature''. Cambridge, Cambridge University Press. ISBN 0-521-47735-2.</ref>
 
Asal-usul makhluk mitologis juga dapat ditelusuri dari kitab yang memuat narasi yang diyakini kebenarannya oleh pengikutnya. Misalnya dalam [[Al-Qur'an]] (kitab suci [[Islam]]) disebutkan bahwa bangsa [[jin]] diciptakan dari api sedangkan [[malaikat]] diciptakan dari cahaya. DalamSementara itu dalam [[mitologi Hindu]] yang diuraikan dalam kitab ''[[Purana]]'' diceritakan bahwa para dewa diyakini sebagai keturunan [[Aditi]] (sehingga disebut ''[[Aditya]]'') sedangkan para raksasa merupakan keturunan [[Diti]] (sehingga disebut ''[[Detya]]'').
 
=== KekeliruanHibrida ===
[[File:UtJR flag.gif|thumb|right|Sosok griffin dalam bendera Resimen Utti Jaeger, Angkatan Darat Finlandia.]]
Beberapa sosok makhluk mitologis berdasarkan kenyataan, yang mungkin faktanya diputarbalikkan oleh kisah para pengembara; misalnya "Sayuran beranak dari Tartaria".<ref name="Large&Braggins">{{cite book | last = Large | first = Mark F. | coauthors = John E. Braggins | title = Tree Ferns [ILLUSTRATED] | publisher = Timber Press, Incorporated | year = 2004 | location = Portland, Oregon | page = 360 | isbn = 978-0-88192-630-9}}</ref>
Beberapa makhluk mitologis merupakan [[hibrida mitologis|hibrida]], yaitu gabungan dari dua binatang atau lebih, atau manusia dengan sebagian anggota tubuhnya merupakan tubuh hewan tertentu. Sebagai contoh: [[Centaurus (mitologi)|centaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[kuda]]; [[minotaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[banteng]]; dan [[putri duyung]], merupakan gabungan antara [[wanita]] dengan [[ikan]]. Penggambaran manusia dengan unsur-unsur hewani telah bermula sejak zaman [[Paleolitikum|Paleolitik]], dan dipercaya merupakan usaha agar manusia memperoleh kekuatan hewan yang diinginkan.<ref name="Steiger 1999">{{cite book| last=Steiger| first= B.| year=1999| title=The Werewolf Book: The Encyclopedia of Shape-Shifting Beings| location=Farmington Hills, MI| publisher=Visible Ink| id=ISBN 1-57859-078-7}}</ref>
 
Beberapa hibrida merupakan metafora atau gabungan dari beberapa unsur-unsur yang ideal. Hibrida seperti [[griffin]] (setengah elang, setengah singa) melambangkan kekuasaan atau kejayaan di langit dan di darat. Hibrida lainnya kemungkinan terinspirasi dari suatu hal, misalnya mitos [[Khimaira]] dengan [[Gunung Chimera]] di [[Lycia]]. Khimaira digambarkan sebagai makhluk berbadan [[kambing]], berekor [[ular]], dan berkepala singa (dalam beberapa versi berkepala kambing dan singa), dan menyemburkan api. Hal ini ada kemiripan dengan gunung Chimera yang merupakan gunung berapi, dengan singa di bagian puncak gunung tersebut, kambing merumput di tengah gunung, dan ada banyak ular di bawah gunung.
 
BeberapaUmumnya makhluk mitologishibrida merupakanmemiliki [[hibrida mitologis|hibridaetimologi]], yaituyang gabunganmenggambarkan dariciri-cirinya, duamisalnya binatang''mermaid'' atau(putri lebih.duyung) Sebagaigabungan contoh:dari [[Centaurus''mere'' (mitologilaut)|centaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[kuda]]; [[minotaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[banteng]]; dan [[putri''maid'' duyung]], merupakan gabungan antara [[(wanita]] dengan [[ikan]]). Hal ini tidak selalu berarti gabungan spesies yang berbeda secara [[harfiah]]. Pada zaman dahulu, para sarjana dan pengelana barat mencoba menceritakan makhluk yang tak lazim mereka jumpai dengan membandingkan ciri-ciri fisiknya dengan makhluk yang mereka ketahui. Sebagai contoh, [[jerapah]], pernah disebut ''camelopard'', dan diduga sebagai makhluk setengah [[unta]] ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''camel''), setengah [[macan tutul]] (Inggris: ''leopard''). Leopard sendiri disebut demikian karena dulu dipercaya sebagai makhluk setengah [[singa]] ([[Latin]]: "leo") setengah [[panter (mitologi)|panter]] (Latin: "pardus"). Penggunaan istilah tersebut masih bertahan hingga sekarang, meskipun secara [[zoologi]] tidaklah akurat.
 
== Kekeliruan ==
[[File:Bertuch-Vegetable-Lamb.png|left|thumb|240px|Ilustrasi pohon anak domba dari Tartaria oleh Friedrich Johann Justin Bertuch.]]
Beberapa sosok makhluk mitologis berdasarkan kenyataan, yang mungkin faktanya diputarbalikkan oleh kisah para pengembara; misalnya "Sayuran[[Pohon beranakanak domba dari Tartaria]]".<ref name="Large&Braggins">{{cite book | last = Large | first = Mark F. | coauthors = John E. Braggins | title = Tree Ferns [ILLUSTRATED] | publisher = Timber Press, Incorporated | year = 2004 | location = Portland, Oregon | page = 360 | isbn = 978-0-88192-630-9}}</ref> Konon pohon tersebut memiliki bagian menyerupai anak domba, diduga merupakan bagian dari pohon tersebut atau buahnya yang menyerupai anak domba.
 
Pada zaman dahulu di [[Cina]], [[fosil]] [[dinosaurus]] dianggap sebagai tulang [[naga]] sehingga naga dipercaya benar-benar ada. Penggalian fosil dinosaurus dianggap sebagai penemuan tulang naga dan bahkan didokumentasikan dalam suatu dokumen (abad ke-3 SM) oleh [[Chang Qu]] sebagai penemuan "tulang naga" di [[Sichuan]].<ref>{{cite book|author=[[Dong Zhiming]]|year=1992|title=Dinosaurian Faunas of China|publisher=China Ocean Press, Beijing|isbn=3-540-52084-8|oclc=26522845}}</ref> Dalam [[bahasa Tionghoa]], naga disebut ''konglong'' (恐龍, berarti "naga menakutkan"), dan penduduk Cina Tengah telah lama menggali "tulang naga" untuk pengobatan tradisional, dan praktik tersebut berlangsung hingga sekarang.<ref>{{cite news|last= |first= |authorlink= |coauthors= |title=Dinosaur bones 'used as medicine' |work= |publisher=BBC News|url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/asia-pacific/6276948.stm|doi= |accessdate=2007-07-06 | date=2007-07-06}}</ref>
 
Menurut teori, interpretasi keliru tentang penemuan suatu fosil telah menginspirasi munculnya mitos [[griffin]]—makhluk berbadan [[singa]] dan berkepala burung, atau makhluk setengah singa setengah burung. Suatu teori yang dipostulatkan terutama oleh [[Adrienne Mayor]], menyatakan bahwa asal usul griffin berbasis pada perjalanan para pedagang Eropa menempuh [[Jalur Sutra]] dan melintasi [[gurun Gobi]]. Di sana fosil-fosil ''[[Protoceratops]]'' dan sarang mereka terekspos secara natural. Menurut teori, karena bentuk fosil ''Protoceratops'' mirip paruh burung, kemungkinan besar fosil-fosil tersebut ditafsirkan sebagai bukti keberadaan makhluk setengah burung setengah hewan buas (berkaki empat).<ref>[http://www.wikidino.com/?page_id=1067 Protoceratops]. Wikidino. Retrieved on 2012-01-02.</ref><ref>[[BBC Four]] television program ''Dinosaurs, Myths and Monsters'', 8.00–0.00 pm Sat 10 Dec 2011 and 9.55–10.55 pm Tue 13 Dec 2011</ref>
Baris 18 ⟶ 30:
[[Marco Polo]], seorang penjelajah asal [[Italia]], mengaku pernah menjumpai [[Unicorn]] atau kuda bertanduk satu saat mengunjungi pulau [[Jawa]], [[Indonesia]]. Ia mendeskripsikannya sebagai makhluk yang lebih kecil daripada [[gajah]], dengan kepala mirip [[babi hutan]], bertanduk satu di dahinya, dan terlalu jelek untuk dipandang; hal tersebut bertentangan dengan sosok Unicorn (dalam mitologi Eropa) yang mirip kuda putih dan jinak terhadap gadis perawan. Sesungguhnya yang dilihat Marco Polo adalah sosok [[badak jawa]].<ref>{{citation| url=http://xroads.virginia.edu/~MA01/Cober/mathesis/why.html |last=Eco |first=Umberto |title=Serendipities: Language and Lunacy. |translator= William Weaver |place=New York |publisher=Columbia University Press |year=1998}}</ref><ref>{{cite web| url=http://www.thejunglestore.com/Unicorns |acessdate=2012-10-07 |title=Fun facts about the unicorn |}}</ref> Namun cerita Marco Polo tidak menciptakan mitos tentang Unicorn; ia menyangka telah menyaksikan keberadaan Unicorn, namun tidak seperti yang diuraikan dalam legenda.
 
=== Kriptid ===
[[File:Colossal octopus by Pierre Denys de Montfort.jpg|right|240px|thumb|Ilustrasi oleh ahli [[moluska]], [[Pierre Dénys de Montfort]] (1801) tentang kisah gurita gigantik yang menyerang kapal dagang Perancis di perairan [[Angola]].]]
{{main|Kriptid}}
Beberapa makhluk dalam [[mitos]] dan [[legenda]] suatu masyarakat diyakini masih ada sampai sekarang, dan disaksikan oleh orang luar masyarakat tersebut. Makhluk mitologis dianggap sebagai hewan yang bersembunyi atau sulit diamati dan dicari bukti keberadaannya oleh manusia. Makhluk tersebut diamati oleh sekelompok masyarakat dan menjadi suatu mitos karena keberadaannya belum diekspos. Dalam kasus ini penampakannya dianggap sebagai kemunculan [[kriptid]] (hewan tersembunyi).
 
Pribumi [[Kongo]] memiliki kisah tentang ''[[mokele-mbembe]]'' ("sesuatu yang menahan aliran sungai"). Menurut legenda, makhluk tersebut hidup di perairan sungai Kongo, berleher panjang dan lebih besar dari gajah. Para sarjana dan pengelana barat mendeskripsikannya sebagai makhluk mirip [[dinosaurus]] yang hidup di masa kini.<ref>{{citation|last=Clark |first=Jerome |year=1993 |title=Unexplained! 347 Strange Sightings, Incredible Occurrences, and Puzzling Physical Phenomena |publisher=Visible Ink Press |isbn=0-8103-9436-7}}</ref> Sementara itu, di [[Skotlandia]] ada legenda monster air yang diusir oleh seorang [[santo]] bernama [[Santo Columba]] (abad ke-6).<ref>{{citation|fisrt=J. A. |last=Carruth |chapter=Loch Ness and its Monster |date=1950 |newspaper= Abbey Press |editor-fisrt=Tim |editor-last=Dinsdale | year=1961 |title=Loch Ness Monster |pages=33–35}}</ref> Di masa sekarang, kisah tersebut menjadi sejarah bagi penampakan [[monster Loch Ness]] dan dalam budaya populer sering ditampilkan mirip [[plesiosaurus]] ([[dinosaurus]] air berleher panjang).
 
Selain makhluk air, makhluk mitologis yang sering diketahui sebagai [[kriptid]] memiliki ciri-ciri [[primata]]. Keberadaannya diselidiki namun belum ditemukan bukti kuat, hanya berdasarkan kesaksian penampakan. Contohnya penampakan [[Bigfoot]], makhluk berkaki dua yang diyakini sebagai "manusia hutan" atau ''Sasquatch'' yang diceritakan dalam legenda suku[[Penduduk asli pribumiAmerika|orang diasli]] [[Amerika Utara]].<ref>{{citation| last=Daegling |fisrt=David J. |year=2004 |title=Bigfoot Exposed: An Anthropologist Examines America's Enduring Legend |publisher=Altamira Press |pages=62–63 |isbn= 0-7591-0539-1}}</ref> Primata misterius terkenal lainnya adalah legenda [[Yeti]] dari [[Tibet]], yang disebut ''Michê'' ("manusia beruang") oleh penduduk asli di sana.<ref name=swanp882884 >{{cite journal |author=Swan, Lawrence W.,|title=Abominable Snowman|date=18 April 1958|journal=Science New Series|pages=882–884|volume=127| issue = 3303}}</ref> Penampakannya disaksikan oleh banyak pengelana dari barat namun tidak ada bukti yang ditemukan. Di [[Indonesia]] juga terdapat mitos [[Orang bunian]] dan [[Orang pendek]] di Sumatra, yang konon memiliki ciri-ciri mirip manusia, namun bukti kuat mengenai keberadaannya tidak ditemukan.
 
Beberapa makhluk fantastis (yang dulu dituturkan dalam [[mitos]] dan [[legenda]]) merupakan makhluk yang benar-benar, namun masih dianggap mitologis atau semi-legendaris sebelum ditemukannya spesimen makhluk bersangkutan untuk diekspos di masa kini; misalnya [[cumi-cumi raksasa]]. [[Gurita gigantik]] (lebih besar daripada [[gurita raksasa]]) diduga hidup di lautan yang dalam namun bukti keberadaannya belum didapatkan hingga sekarang; keberadaannya diketahui dari catatan pelayaran pada zaman dahulu. Sama halnya seperti cumi-cumi raksasa, gurita gigantik diduga menjadi basis cerita mengenai [[monster laut]]. Sementara itu di [[Afrika]], penduduk pribumi [[Kongo]] bercerita kepada para pelancong [[Eropa]] tentang keberadaan binatang yang wujudnya seperti perpaduan antara [[zebra]] dan [[jerapah]]. Ketika para pelancong menganggap bahwa itu hanya cerita rakyat belaka, pada tahun [[1901]], Sir Harry Johnston membawa sebuah kulit binatang yang membuktikan keberadaan makhluk tersebut, yang kini disebut [[Okapi]].<ref name="SharpsEtAl">Sharps, Matthew J., Justin Matthews & Janet Asten. 2006. Cognition and Belief in Paranormal Phenomena: Gestalt/Feature-Intensive Processing Theory and Tendencies Toward ADHD, Depression, and Dissociation. The Journal of Psychology: Interdisciplinary and Applied. 140 (6), pp. 579&ndash;590 {{doi|10.3200/JRLP.140.6.579-590}}</ref>
 
=== Hibrida ===
Beberapa makhluk mitologis merupakan [[hibrida mitologis|hibrida]], yaitu gabungan dari dua binatang atau lebih. Sebagai contoh: [[Centaurus (mitologi)|centaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[kuda]]; [[minotaurus]] adalah gabungan antara [[manusia]] dengan [[banteng]]; dan [[putri duyung]], merupakan gabungan antara [[wanita]] dengan [[ikan]]. Hal ini tidak selalu berarti gabungan spesies yang berbeda secara [[harfiah]]. Pada zaman dahulu, para sarjana dan pengelana barat mencoba menceritakan makhluk yang tak lazim mereka jumpai dengan membandingkan ciri-ciri fisiknya dengan makhluk yang mereka ketahui. Sebagai contoh, [[jerapah]], pernah disebut ''camelopard'', dan diduga sebagai makhluk setengah [[unta]] ([[bahasa Inggris|Inggris]]: ''camel''), setengah [[macan tutul]] (Inggris: ''leopard''). Leopard sendiri disebut demikian karena dulu dipercaya sebagai makhluk setengah [[singa]] ([[Latin]]: "leo") setengah [[panter (mitologi)|panter]] (Latin: "pardus"). Penggunaan istilah tersebut masih bertahan hingga sekarang, meskipun secara [[zoologi]] tidaklah akurat.
 
== Lihat pula ==