Animasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 202.152.201.180 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh RaymondSutanto |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 9:
Ada dua proses pembuatan film animasi, diantaranya adalah secara [[konvensional]] dan [[digital]]. Proses secara konvensional sangat membutuhkan dana yang cukup mahal, sedangkan proses pembuatan digital cukup ringan. Sedangkan untuk hal perbaikan, proses digital lebih cepat dibandingkan dengan proses konvensional. [[Tom Cardon]] seorang animator yang pernah menangani animasi [[Hercules]] mengakui komputer cukup berperan. "Perbaikan secara konvensional untuk 1 kali revisi memakan waktu 2 hari sedangkan secara digital hanya memakan waktu berkisar antara 30-45 menit."<ref>[http://yawatacommunity.forumandco.com/animasi-f23/proses-pembuatan-film-animasi-t37.htm Tom Cardon tentang peranan komputer dalam industri animasi.]</ref> Dalam pengisian suara sebuah film dapat dilakukan sebelum atau sesudah filmnya selesai. Kebanyakan ''dubbing'' dilakukan saat film masih dalam proses, tetapi kadang-kadang seperti dalam animasi Jepang, sulih suara justru dilakukan setelah filmnya selesai dibuat.
=== Animasi 2Dimensi ===
====
Teknik ''Celluloid'' (kadang-kadang disebut
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (''foreground'') dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
* '''Pra-produksi''':
** Konsep,
Baris 36:
** Pemindahan film kedalam roll film.
====
Setelah perkembangan teknologi komputer di era 80-an, proses pembuatan animasi 2 dimensi menjadi lebih mudah. Yang sangat nyata dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik konvensional, setiap detail kesalahan kadang-kadang harus diulang kembali dari awal. Proses pembuatan animasi 2Dimensi digital terdiri dari:
* '''Pra-produksi''':
Baris 46:
** Musik dan ''sound FX''
* '''Produksi''':
** ''Lay out''
** ''Key motion''
** ''In Between'',
** ''Background''
** ''Scanning''
** ''Coloring''.
Baris 58:
** Pemindahan film kedalam berbagai [[media]] berupa [[VCD]], [[DVD]], [[VHS]] dan lainnya.
=== Animasi 3Dimensi ===
{{Sect-stub}}
Tiga Dimensi, biasanya digunakan dalam penanganan grafis. 3D secara umum merujuk pada kemampuan dari sebuah video card (link). Saat ini video card menggunakan variasi dari instruksi-instruksi yang ditanamkan dalam video card itu sendiri (bukan berasal dari software) untuk mencapai hasil grafik yang lebih realistis dalam memainkan game komputer.<ref>[http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/dkv/article/shop/16066/16058 Perang menggambar dalam mewujudkan ide karya animasi.]</ref>
Sampai saat ini, ada beberapa film animasi yang memiliki keuntungan yang sangat besar, sebut saja [[Shrek 2]] atau [[Finding Nemo]], yang keuntungannya sudah diatas 800 juta dollar, yang film lain saja sangat sulit mendapatkannya. Berikut adalah 20 film animasi dengan pendapatan tertinggi :
Baris 198:
== Animasi di Indonesia ==
Perkembangan animasi sebenarnya telah meluas di [[Indonesia]], bahkan ada beberapa [[studio]] yang telah membuat animasi lisensi luar dikerjakan oleh tenaga ahli lokal atau dengan kalimat lain, Indonesia sudah lama terkenal hanya sebagai tempat produksi industri film animasi [[Jepang]] dan [[Amerika Serikat]]. Data Ainaki ([[Asosiasi Industri Animasi dan Konten Indonesia]]) mencatat nama-nama studio animasi [[Indonesia]], diantaranya adalah: [[Frozzty Entertainment]],[[Dreamlight Animation]], [[Tunas Pakar Integraha]], [[Castle Production]],[[CAM Solution]],[[DreamTOoN]],
== Catatan kaki ==
|