Wira Tanu I: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anton-AG (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16:
| other_names = Rd. Aria Wiratanu I
| ethnicity = [[Sunda]]
| occupation = Bupati Cianjur Pertama,<ref name="Kabupaten Cianjur" />
| years_active = 1677-1691
| religion = [[Islam]]
Baris 37:
Rd.Aria Wiratanudatar waktu kecil bernama Pangeran Jayalalana atau R. Ngbehi Jayasasana. Ayahnya, Raden Aria Wangsagoparana yang juga masih keturunan raja Talaga, waktu berusia 8 tahun R. Aria Wiratanudatar mesantren di Cirebon mendalami ilmu agama Islam. Ia adalah seorang santri yang paling menonjol dalam bidang keagamaan, kemasyarakatan dan ilmu pemerintahan, sehingga oleh kesultanan Cirebon diberi gelar Aria sebagai tanda anggota kerabat keraton. Setelah dewasa ia diminta oleh gurunya mendirikan Kadipaten di Cinengah, gunanya untuk menangkal serangan dari kerajaan Pajajaran sambil menyebarkan agama Islam. Menyebarkan agama Islam di tengah masyarakat kita yang waktu itu beragama Hindu dan Budha bukal hal gampang. Tantangan dan hambatan datang dari berbagai sudut, termasuk dari kerajaan Pajajaran sendiri. Tapi berkat kepiawaiannya sedikit demi sedikit beliau bisa juga merangkul masyarakat sekitar untuk memeluk agama Islam.
 
Bahkan sejarah Cianjur mencatat sebagai salah seorang dari sekian ulama yang berhasil menyebarkan Islam di wilayah itu. Satu hal menarik mengenai pribadi RA. Wiratanudatar Cikundul, dalam catatan sejarah pernah ditulis bahwa beliau pernah bertapa selama 40 hari 40 malam. Tafakur mendekatkan diri pada Allah SWT di batu agung, tinaragung, Sagalaherang. RA. Wiratanudatar didatangi dan digoda putridputri Jin yang sangat cantik putera dari raja jin Islam bernama Syech Jubaedi. 3 puteri jin itu bernama Arum Cahaya, Arum wangi, Arum Endah dan pengasuhnya bernama Arum Paka. Karena kekhusuan RA. Wiratanudatar, putridputri paling bungsu, Arum Endah, tertarik dan jatuh cinta kepada RA. Wiratanudatar. Akhirnya sang putri Jin menikah dan melahirkan 3 orang putera bernama Rd. Suryakencana, Rd. Andaka Wirusajagat dan Rd Endang Sukaesih. Sementara itu dari manusia biasa Rd. Aria Wiratanudatar mempunyai 11 orang putera. Setelah runtuhnya kerajaan Pajajaran ia mengembara ke daerah Cianjur menyusuri kali Citarum dengan membawa anak buahnya sebanyak 300 umpi. Setiap tempat disinggahinya sambil menyebarkan agama Islam dan ia pernah bertemu dengan Rd. H Abdulsyukur, Kiai G. Wayang.
 
== Bupati Pertama ==
Baris 60:
 
Beliau Juga memiliki seorang istri dari bangsa jin Islam, dan memiliki tiga orang putra-putri, yaitu
*1. Raden Eyang Surya-kancana. yang hingga sekarang dipercayai bersemayam di Gunung Gede atau hidup di alam jin.<ref name="Suryakancana" />
*2. Nyi Mas Endang Kancana alias Endang Sukaesih alias Nyai Mas Kara, bersemayam di Gunung Ceremai,<ref name="Suryakancana" />
*3. R. Andaka Warusaja-gad (tetapi ada juga yang menyebutkan bukan putra, tetapi putri bernama Nyai Mas Endang Radja Mantri bersemayam di Karawang).<ref name"Dalem Cikundul"> [http://majeliscintarasul.blogspot.com/2012/04/biografi-raden-aria-wiratanudatar-dalem.html]</ref>
 
Baris 77:
{{Kategori:Tokoh Sunda| Raja Sunda}}
 
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Islam]]
[[Kategori:Tokoh dari Cianjur]]
[[Kategori:Raja RajaSunda]]