2 Raja-raja 18: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
:''Ia percaya kepada TUHAN, Allah Israel, dan di antara semua raja-raja Yehuda, baik yang sesudah dia maupun yang sebelumnya, tidak ada lagi yang sama seperti dia.''<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 18:5}}</ref>
Raja Hizkia dianggap sebagai salah seorang raja terbesar Yehuda karena kepercayaan dan ketergantungannya pada Allah. Hizkia sangat mempercayai Allah, memelihara perintah-perintah Allah (ayat {{Alkitab|2 Raja-raja 18:3-6}}), dan mendorong umat itu untuk meninggalkan dosa dan kembali kepada Allah ({{Alkitab|2 Tawarikh 30:6-9}}). Pada permulaan pemerintahannya ia memperbaiki dan menyucikan Bait Suci, memulihkan para imam dan suku Lewi kepada pelayanannya dan menegakkan perayaan Paskah kembali ({{Alkitab|2 Tawarikh 29:3}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 30:5}}). Dengan penuh semangat ia berusaha untuk membinasakan semua mezbah berhala dan bukit pengorbanan di Yehuda (ayat {{Alkitab|2 Raja-raja 18:4}}). Lihat pasal-pasal {{Alkitab|2 Raja-raja 19:1-20:21}}; {{Alkitab|2 Tawarikh 29:1-32:33}} dan {{Alkitab|Yesaya 36:1-39:8}} untuk keterangan selanjutnya mengenai masa pemerintahan Hizkia.<ref name=fulllife>The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.</ref>
 
== Ayat 9 ==
:''Dalam tahun keempat (4) zaman raja Hizkia--itulah tahun ketujuh (7) zaman [[Hosea bin Ela]], raja Israel--majulah [[Salmaneser]], raja [[Asyur]], menyerang [[Samaria]] dan mengepungnya.''<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 18:9}}</ref>
 
== Ayat 10 ==
:''Direbutlah itu sesudah lewat tiga (3) tahun; dalam tahun keenam (6) zaman Hizkia--itulah tahun kesembilan (9) zaman Hosea, raja Israel--direbutlah Samaria.''<ref>{{Alkitab|2 Raja-raja 18:10}}</ref>
 
== Referensi ==