Kassian Cephas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menghapus Kategori:Tokoh Kristen Indonesia menggunakan HotCat |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 4:
Cephas lahir dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan bahwa ia adalah anak angkat dari orang Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr. Schalk. Cephas banyak menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven. Cephas mulai belajar menjadi fotografer profesional pada tahun [[1860-an]]. Ia sempat magang pada [[Isidore van Kinsbergen]], fotografer yang bekerja di [[Jawa Tengah]] sekitar tahun [[1863]]-[[1875]]. Tapi berita kematian Cephas pada tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar fotografi kepada seseorang yang bernama [[Simon Willem Camerik]].
Publikasi luas foto-foto Cephas dimulai pada tahun [[1888]] ketika ia membantu membuat foto-foto untuk buku karya [[Isaäc Groneman]], seorang [[dokter]] yang banyak membuat buku-buku tentang [[budaya Jawa]], yang berjudul: ''In den Kedaton te Jogjakarta''. Pada buku karya [[Isaac Groneman|Groneman]] yang lain: ''De Garebeg's te Ngajogjakarta'', karya-karya foto Cephas juga ada
Dengan kamera barunya yang bisa dipakai untuk membuat "photographe instanee", Cephas mulai menjual karya-karya fotonya. Sejak itu karya-karyanya mulai dikenal dan dipakai sebagai suvenir atau oleh-oleh bagi para masyarakat elit Belanda ketika mereka akan pergi ke luar kota atau ke Eropa. Misalnya ketika JM. Pijnaker Hordijk, pemilik sewa dan seorang [[Vrijmetselaar]] terkemuka akan meninggalkan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], ia diberi hadiah album indah berisi kompilasi karya-karya foto Cephas dengan cover indah yang dilukis oleh Cephas sendiri dan bertuliskan "Souvenir von Jogjakarta". Album-album semacam itu yang berisi foto-foto sultan dan keluarganya juga kerap diberikan sebagai hadiah untuk pejabat pemerintahan seperti residen dan asisten residen. Keadaan seperti ini tentunya membuat Cephas dikenal luas masyarakat kelas tinggi, dan memberinya keleluasaan bergaul di lingkungan mereka.
Cephas mulai bekerja sebagai fotografer
Cephas juga membantu pemotretan untuk penelitian monumen kuno peninggalan zaman Hindu-Jawa yaitu kompleks Candi Loro Jonggrang di [[Prambanan, Klaten|Prambanan]] yang dilakukan oleh Archaeologische Vereeniging di Yogyakarta. Proyek ini berlangsung tahun [[1889]]-[[1890]]. Dalam bekerja, Kassian Cephas banyak dibantu Sem, anak laki-lakinya yang paling tertarik pada dunia fotografi seperti ayahnya. Kassian Cephas memotret sementara Sem menggambar profil bangunannya.
Baris 85:
1889-1890
Masa-masa paling sibuk bagi Cephas. Dalam rangkaian pengambilan gambar untuk Perhimpunan Arkeologo Yogyakarya, dalam rangka sebagai bahan studi dan pelestarian. Diantaranya monumen, candi Loro Jonggrang, di
1890-1891
Baris 91:
1899
Proyek terakhir bersama Groeneman, mendokumentasikan pada penampilan panggung tari klasik, yang membutuhkan waktu empat hari di keraton. Sendra tari ini berdasarkan karya Gusti Pangeran Harya Surya Mataram, kakak dari HB VII. Lebih dari 150 orang terlibat dan persiapannya membutuhkan waktu setengah tahun, dan
Pada tahun yang sama, mendapatkan anugerah “Orange-Nassau” bersama
Baris 100:
1903
Cephas pensiun dan menjadi abdi dalem di keraton sebagai mediasi untuk pengiriman pesan surat.
16 Nopember 1911
|