Sirajuddin Abbas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 1:
{{referensi}}
'''K.H. Sirajuddin Abbas''' ({{lahirmati|Bengkawas, kabupaten [[Agam]], kota [[Bukittinggi]], [[Sumatera Barat]]|20|5|1905||5|8|1980}}) adalah
Sirajuddin Abbas dikenal sebagai seorang ulama [[Syafi'iyah]] dan tokoh utama [[Perti]]. Ia juga pernah diserahi amanah sebagai Menteri Kesejahteraan Umum dalam [[Kabinet Ali Sastroamidjojo I]] dengan masa bakti dari tanggal 30 Juli 1953 sampai 12 Agustus 1955. Ia menggantikan [[Sudibjo]] yang mengundurkan diri.
Selain seorang ulama, ia adalah seorang yang sangat gigih dalam mempertahankan [[mazhab]] Ahlussunnah wal Jamaah, khususnya [[mazhab Syafi'i]] dalam bidang [[Fikih|ilmu fikih]]. ▼
==Kehidupan ==▼
▲
▲== Kehidupan ==
=== Masa kecil ===
Sirajuddin Abbas merupakan anak sulung dari Syekh Haji Abbas Qadli atau yang lebih dikenal Syekh Abbas bin Abdi Wahab bin Abdul Hakim Ladang Lawas, dengan Ibu bernama Ramalat binti Jai Bengkawas.
Ia pertama kali mempelajari ilmu [[agama]] dari ayahnya, kemudian meneruskan belajar kepada ulama-ulama lain yang ada di wilayah [[Minangkabau]].
Baris 35 ⟶ 40:
Ia pertama kali mempelajari [[agama]] kepada ayahandanya sendiri, kemudian meneruskan mengaji kepada ulama-ulama lain yang ada di wilayah [[Minangkabau]]. Sejak umur 7 hingga 9 tahun (1912-1924) ia menjelajahi beberapa [[pondok pesantren]] atau ''[[surau]]'' yang ada untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Masih belum puas juga dengan ilmu yang didapatkan dari ulama-ulama tersebut, ia memperdalam ilmunya dengan pergi merantau ke kota [[Mekkah]]. Selama enam tahun ia belajar di Mekkah (1927-1933), sekaligus menunaikan ibadah [[haji]] setiap tahunnya (7 kali) di sela-sela belajarnya. Di sana ia banyak berkenalan dengan para pelajar dari kalangan [[melayu]] maupun dari belahan dunia lainnya. Ia berteman dengan Syekh Muhammad As'ad (ulama Bone), Haji Abdurrahman Sjihab (tokoh Al Wasliyah) dan lain-lain yang kala itu bersama-sama belajar di Mekah, di bawah asuhan ulama-ulama terkenal baik dari kalangan al-Jawi (Melayu) maupun dari kawasan lain.-->
== Meninggal dunia ==▼
Ia menghembuskan napas terkahirnya di usia 75 tahun pada tanggal [[5 Agustus]] [[1980]] setelah beberapa hari dirawat di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo|rumah sakit Cipto Mangunkusumo]] akibat serangan jantung yang ia derita. Saat pemakaman tampak perhatian warga Tarbiyah yang begitu besar. Jasadnya dimakamkan dipemakman [[Tanah Kusir]] [[Jakarta Selatan]], yang dihadiri wakil presiden Republik Indonesia [[Adam Malik]]. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak; Sofyan (almarhum) dan Fuadi.▼
== Karya ==
Baris 54 ⟶ 56:
* Thabaqatus Syafi'iyah, yang berisi untaian ulama-ulama Syafi'iyah dari waktu ke waktu.
▲== Meninggal dunia ==
▲Ia menghembuskan napas terkahirnya di usia 75 tahun pada tanggal [[5 Agustus]] [[1980]] setelah beberapa hari dirawat di [[Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo|rumah sakit Cipto Mangunkusumo]] akibat serangan jantung yang ia derita. Saat pemakaman tampak perhatian warga Tarbiyah yang begitu besar. Jasadnya dimakamkan dipemakman [[Tanah Kusir]] [[Jakarta Selatan]], yang dihadiri wakil presiden Republik Indonesia [[Adam Malik]]. Ia meninggalkan seorang istri dan dua anak; Sofyan (almarhum) dan Fuadi.
== Referensi ==
[[Kategori:Tokoh dari Agam]]▼
{{Reflist}}
[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]▼
[[Kategori:Ulama Minangkabau]]▼
[[Kategori:Tokoh Indonesia]]
[[Kategori:Ulama Indonesia]][
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
▲[[Kategori:Ulama Minangkabau]]
▲[[Kategori:Tokoh Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Sumatera Barat]]
▲[[Kategori:Tokoh dari Agam]]
|