Sirajuddin Abbas: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jayrangkoto (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 41:
Ia pertama kali mempelajari [[agama]] kepada ayahandanya sendiri, kemudian meneruskan mengaji kepada ulama-ulama lain yang ada di wilayah [[Minangkabau]]. Sejak umur 7 hingga 9 tahun (1912-1924) ia menjelajahi beberapa [[pondok pesantren]] atau ''[[surau]]'' yang ada untuk mempelajari ilmu-ilmu keislaman. Masih belum puas juga dengan ilmu yang didapatkan dari ulama-ulama tersebut, ia memperdalam ilmunya dengan pergi merantau ke kota [[Mekkah]]. Selama enam tahun ia belajar di Mekkah (1927-1933), sekaligus menunaikan ibadah [[haji]] setiap tahunnya (7 kali) di sela-sela belajarnya. Di sana ia banyak berkenalan dengan para pelajar dari kalangan [[melayu]] maupun dari belahan dunia lainnya. Ia berteman dengan Syekh Muhammad As'ad (ulama Bone), Haji Abdurrahman Sjihab (tokoh Al Wasliyah) dan lain-lain yang kala itu bersama-sama belajar di Mekah, di bawah asuhan ulama-ulama terkenal baik dari kalangan al-Jawi (Melayu) maupun dari kawasan lain.-->
==== Karya ====
Di antara karya ilmiah Sirajuddin Abbas yang banyak dibaca orang adalah "I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah" yang mengupas tentang firqah-firqah paham dalam bidang [[akidah]] keislaman yang 73 aliran. Begitu pula halnya dengan buku "40 Masalah Agama" yang banyak mengupas persoalan-persoalan [[fikih]] yang dibahasnya secara argumentatif menurut faham [[mazhab Syafi'i]]. Buku ini banyak dipergunakan, baik di kalangan intelektual maupun orang awam.
|