Revisi per 12 Oktober 2012 12.32 sunting Rahmatdenas (bicara \| kontrib) Peninjau, Pengembali revisi, Pengurus 35.452 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan ← Revisi sebelumnya		Revisi per 3 November 2012 11.34 sunting balikkan Rahmatdenas (bicara \| kontrib) Peninjau, Pengembali revisi, Pengurus 35.452 suntingan Tidak ada ringkasan suntingan Revisi selanjutnya →
Baris 26: '''Masjid Agung Nurul Islam''' atau juga dikenal sebagai '''Masjid Agung Sawahlunto''' adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang terletak di [[Kubang Sirakuak Utara, Lembah Segar, Sawahlunto\|Kelurahan Kubang Sirakuak Utara]], [[Lembah Segar, Sawahlunto\|Kecamatan Lembah Segar]], [[Kota Sawahlunto]], [[Sumatera Barat]]. Lokasinya berjarak sekitar 150 meter dari [[Museum Kereta Api Sawahlunto]].{{sfn\|Indonesia Travel}} Masjid yang dibangun pada masa [[penjajahan Belanda]] ini pada awalya merupakan bangunan pusat pembangkit listrik, ~~yang~~bertenaga uap. Bangunan itu dibangun pada tahun 1894. ~~Bangunan itu~~dan berubah fungsi menjadi masjid sejak tahun 1952, sementara cerobong asapnya kemudian dijadikan sebagai menara dengan tambahan [[kubah]] setinggi 10 meter.{{sfn\|VIVAnews.com\|2012}} Bangunan utama masjid ini berukuran 60 × 60 meter dan memiliki satu kubah besar di tengah yang dikelilingi oleh empat kubah dengan ukuran yang lebih kecil.{{sfn\|Aroengbinang, Bambang\|2012}} Di bawah bangunan masjid terdapat lubang perlindungan yang sempat dipakai untuk tempat merakit senjata, granat tangan, dan [[mortir]].{{sfn\|Liputan6.com\|2005}}

Masjid Agung Nurul Islam: Perbedaan antara revisi