Dharmasraya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Jayrangkoto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 71:
 
== Dari Dharmasraya ke Malayapura ==
Setelah membantu Majapahit dalam melakukan beberapa penaklukan, pada tahun [[1347]] masehi atau [[1267]] saka, Adityawarman memproklamirkan dirinya sebagai ''Maharajadiraja'' dengan gelar ''Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Mauli Warmadewa'' dan menamakan kerajaannya dengan nama ''[[Malayapura]]''.<ref>Kern, J.H.C., (1907), ''De wij-inscriptie op het Amoghapāça-beeld van Padang Candi(Batang Hari-districten); 1269 Çaka'', Tijdschrift voor Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde.</ref> Kerajaan ini merupakan kelanjutan dari Kerajaan Melayu sebelumnya, dan memindahkan ibukotanya dari [[Kabupaten Dharmasraya|Dharmasraya]] ke daerah pedalaman ([[Pagaruyung]] atau Suruaso)<ref>Casparis, J. G. de., (1992), ''Kerajaan Malayu dan Adityawarman'', Seminar Sejarah Malayu Kuno, Jambi, 7-8 Desember 1992, Jambi: Pemerintah Daerah Tingkat I Jambi bekerjasama dengan Kantor Wilayah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Jambi, hlm. 235-256.</ref>. Dengan melihat gelar yang disandang Adityawarman, terlihat dia menggabungan beberapa nama yang pernah dikenal sebelumnya, ''Mauli'' merujuk garis keturunannya kepada bangsa Mauli penguasa Dharmasraya, dan gelar ''Sri Udayadityavarman'' pernah disandang salah seorang raja Sriwijaya serta menambahkah ''Rajendra'' nama penakluk penguasa Sriwijaya, raja Chola dari Koromandel. Hal ini tentu sengaja dilakukan untuk mempersatukan seluruh keluarga penguasa di Swarnnabhumi.
 
Walaupun ibukota kerajaan [[Melayu]] telah dipindahkah ke daerah pedalaman, Dharmasraya tetap dipimpin oleh seorang ''Maharaja Dharmasraya''. Tetapi statusnya berubah menjadi raja bawahan, sebagaimana tersebut pada [[Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah]] di [[Kerinci]] yang diperkirakan ditulis pada zaman Adityawarman<ref> Kozok, Uli, (2006), ''Kitab Undang-Undang Tanjung Tanah: Naskah Melayu yang Tertua'', Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-603-6.</ref>.
Baris 91:
|[[Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa]]
|Dharmasraya
|[[Prasasti Padang Roco]] tahun [[1286]] di [[Siguntur]] (Kab.Kabupaten Dharmasraya sekarang di Sumatera Barat), pengiriman [[Arca Amoghapasa]] sebagai hadiah Raja [[Singhasari]] kepada Raja Dharmasraya.
|-
|1316
Baris 101:
|[[Adityawarman|Srimat Sri Udayadityawarman Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa]]
|Pagaruyung atau Suruaso
|Memindahkan pemerintahan ke [[Pagaruyung]] atau Suruaso,
Manuskrip pada [[Arca Amoghapasa]] bertarikh [[1347]] di (Kab.Kabupaten Dharmasraya sekarang), [[Prasasti Suruaso]] dan [[Prasasti Kuburajo]] di (Kab.[[Kabupaten Tanah Datar]] sekarang).
|}