Njoo Cheong Seng: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 26:
Njoo lahir di [[Jawa Timur]] pada [[6 November]] [[1902]], sinologi [[Indonesia]] [[Leo Suryadinata]] menulis bahwa ia lahir di [[Surabaya]],{{sfn|Suryadinata|1995|pp=108–109}} sementara Sam Setyautama dan Suma Mihardja mencatat bahwa ia lahir di [[Malang]].{{sfn|Setyautama|Mihardja|2008|pp=253–254}} Ia mendapat pendidikan dasarnya di [[sekolah]] Tiong Hoa Hwe Koan di [[Surabaya]].{{sfn|Suryadinata|1995|pp=108–109}} Di usianya yang muda itu dia mulai berkontribusi koran Cina; karya pertamanya, ''Tjerita Penghidoepan Manoesia'', diterbitkan di ''Sin Po'' pada 1919.{{sfn|Setyautama|Mihardja|2008|pp=253–254}}
Pada tahun [[1920]]an, Njoo mulai menulis secara ekstensif, sering dengan [[nama pena]] Monsieur d'Amour;{{sfn|Suryadinata|1995|pp=108–109}} nama pena lainnya adalah N.C.S. dan N.Ch.S.{{sfn|JCG, Njoo Cheong Seng}} Ia menulis banyak cerita untuk penerbitan di [[Gresik]] ''Hua Po'' mulai dari [[1922]], dan pada [[1925]] ia ikut membantu mendirikan majalah ''Penghidoepan''.{{sfn|Setyautama|Mihardja|2008|pp=253–254}} Karyanya yang dipublikasikan pada waktu itu termasuk ''Menika dalem Koeboeran'' dan ''Gagal'',{{sfn|Suryadinata|1995|pp=108–109}} maupun ''Lady Yen Mei'' untuk cerita sandiwara.{{sfn|Setyautama|Mihardja|2008|pp=253–254}} Umumnya mereka memiliki berbagai lokasi dan latar budaya, dan sering berhubungan dengan kejahatan dan pekerjaan detekrif.{{sfn|JCG, Njoo Cheong Seng}}
Njoo Cheong Seng mulai menulis novel pada tahun [[1919]], novel pertamanya berjudul ''Cerita Penghidupan Manusia''. Ia juga kerap menulis di beberapa surat kabar Cina peranakan. Pada tahun [[1923]], Njoo menjadi kepala redaksi majalah Interocean di [[Surabaya]]. Bersama Ong Ping Lok dan Liem Kin Hoo, ia menerbitkan serial novel bulanan bernama Penghidupan ([[1925]]). Sebagai novelis, Njoo telah menulis sekitar kurang lebih 200 judul, selain itu, ia juga menulis ratusan cerpen dan [[puisi]] ([[pantun]] dan [[syair]]).
 
Sebagian besar novelnya mengambil lokasi cerita yang berhubungan dengan berbagai daerah di [[Indonesia]], karena ia kerap kali berkeliling