Pengepungan Konstantinopel (717–718): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Alagos (bicara | kontrib)
Alagos (bicara | kontrib)
Baris 36:
Pihak Arab berharap perpecahan di pihak Bizantium akan menjadi keuntungan bagi mereka. Maslamah telah menjalin hubungan dengan [[Leo orang Isauria]]. Sejarawan Perancis Rodolphe Guilland berpendapat bahwa Leo menawarkan untuk menjadi [[vasal]] Kekhalifahan, meskipun Jenderal Bizantium itu berniat untuk memanfaatkan pasukan Arab demi keuntungannya sendiri. Pada gilirannya, Maslamah mendukung Leo dengan harapan memperbesar kekacauan dan melemahkan Kekaisaran, untuk meringankan tugasnya dalam merebut Konstantinopel.<ref>{{harvnb|Guilland|1959|pp=118–119}}; {{harvnb|Lilie|1976|p=125}}.</ref>
 
Tujuan pertama Sulaiman adalah benteng penting yang strategis di [[Amorion]], yang hendak digunakan oleh Arab sebagai basis pada musim dingin berikutnya. Amorion ditinggalkan dengan tidak berdaya dalam kekacauan [[perang saudara]] dan mudah untuk ditaklukan, namun pihak Arab lebih memilih untuk mendukung posisi Leo sebagai penyeimbang Theodosios. <!--Mereka menawarkan kotakesepakatan termsdamai ofkepada surrenderkota ifitu itsjika inhabitantspenduduknya wouldbersedia acknowledgemengakui Leo assebagai emperorkaisar. TheBenteng fortressitu capitulated,menyerah butnamun stilltetap didtidak notmau openmembuka itsgerbangnya gatesbagi topasukan the ArabsArab. Leo camedatang tomendekati thekota vicinityitu withbersama asejumlah handfultentara ofdan soldiersmelakukan andserangkaian executedtipuan adan seriesnegosiasi ofuntuk ruses and negotiations to garrisonmenempatkan 800 mententara indi thedalam townkota. ThePasukan Arab army, thwartedgagal inmencapai itstujuannya objectivedan anddengan withperbekalan suppliesyang runningsemakin lowmenipis, withdrewakhirnya mundur. Leo escapedmelarikan todiri ke [[Pisidia]] anddan, inpada summermusim panas, supporteddengan didukung byoleh ArtabasdusArtabasdos, wasdiangkat crownedmenjadi emperorkaisar.<ref>{{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=538–539}}; {{harvnb|Lilie|1976|pp=125–126}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=345}}.</ref><ref>For a detailed examination of Leo's negotiations with the Arabs before Amorium in Byzantine and Arab sources, cf. {{harvnb|Guilland|1959|pp=112–113, 124–126}}.</ref>
<!--
 
[[File:Leo III solidus 641320.jpg|thumb|right|250px|Gold ''solidus'' of Leo III]]
Leo's success was a stroke of luck for Byzantium, since Maslamah with the main Arab army had in the meantime crossed the [[Taurus Mountains]] and was marching straight for Amorium. In addition, as the Arab general had not received news of Leo's double-dealing, he did not devastate the territories he marched through—the Armeniac and Anatolic themes, whose governors he still believed to be his allies.<ref>{{harvnb|Guilland|1959|p=125}}; {{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=539–540}}; {{harvnb|Lilie|1976|pp=126–127}}.</ref> On meeting up with Sulayman's retreating army and learning what had transpired, Maslamah changed direction: he attacked [[Akroinon]] and from there marched to the western coastlands to spend the winter. On his way, he sacked [[Sardis]] and [[Pergamon]]. The Arab fleet wintered in Cilicia.<ref>{{harvnb|Guilland|1959|pp=113–114}}; {{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=540–541}}; {{harvnb|Lilie|1976|p=127}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=345}}.</ref> Leo, in the meantime, began his own march on Constantinople. He captured [[Nicomedia]], where he found and captured, among other officials, Theodosios's son, and then marched to Chrysopolis. In spring 717, after short negotiations, he secured Theodosios's resignation and his recognition as emperor, entering the capital on 25 March. Theodosios and his son were allowed to retire to a monastery as monks and Artabasdus was promoted to the position of ''[[kouropalates]]'' and receiving the hand of Leo's daughter, [[Anna, wife of Artabasdos|Anna]].<ref>{{harvnb|Haldon|1990|pp=82–83}}; {{harvnb|Mango|Scott|1997|pp=540, 545}}; {{harvnb|Lilie|1976|pp=127–128}}; {{harvnb|Treadgold|1997|p=345}}.</ref>-->