Friedrich Silaban: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Cakra~idwiki (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Cakra~idwiki (bicara | kontrib)
Tambah artikel, Hasil Karya, Pranala Luar
Baris 1:
'''Ars. Frederich [[Silaban]]''' yang lahir pada tanggal [[16 Desember]] [[1912]] adalah seorang ''opzicter'' / [[arsitek]] generasi awal di negeri [[Indonesia]]. Dia terkenalmerupakan denganseorang karyaarsitek besarnyaotodidak. yangPendidikan menjadiformalnya simbolhanya kotasetingkat metropolitanSTM [[Jakarta]],(Sekolah sepertiTeknik [[MonumenMenengah) Nasional]]namun ketekunannya membuahkan beberapa kemenangan sayembara perancangan arsitektur, [[Masjidsehingga Istiqlal]]dunia (masjidprofesipun terbesarmengakuinya disebagai [[Asiaarsitek. Tenggara]]Dan padaseiring tahunperjalanan [[1970-an]])waktu, ia terkenal dengan berbagai karya besarnya di dunia arsitektur dan kantorrancang pusatbangun [[Bankdimana Indonesia]]beberapa hasil karyanya menjadi simbol kebanggaan bagi daerah tersebut.
 
Frederich Silaban juga merupakan salah satu penandatangan Konsepsi Kebudayaan yang dimuat di ''Lentera'' dan lembaran kebudayaan harian ''Bintang Timur'' mulai tanggal [[16 Maret]] [[1962]] yakni sebuah konsepsi kebudayaan untuk mendukung upaya pemerintah untuk memajukan kebudayaan nasional termasuk musik yang diprakarsai oleh Lekra (Lembaga Kebudajaan Rakjat, onderbouw [[Partai Komunis Indonesia]]) dan didukung oleh Lembaga Kebudayaan Nasional (onderbouw Partai Nasional Indonesia) dan Lembaga Seni Budaya Indonesia (Lesbi) milik Pesindo.
 
Selain itu, Frederich Silaban juga berperan besar dalam pembentukan [http://www.iai.or.id/ Ikatan Arsitek Indonesia] (IAI). Pada April [[1959]], Ir. Soehartono Soesilo yang mewakili biro arsitektur PT Budaya dan Ars. F. Silaban merasa tidak puas atas hasil yang dicapai pada Konperensi Nasional di Jakarta, yakni pembentukan Gabungan Perusahaan Perencanaan dan Pelaksanaan Nasional (GAPERNAS) dimana keduanya berpendapat bahwa kedudukan "perencana dan perancangan" tidaklah sama dan tidak juga setara dengan "pelaksana". Mereka berpendapat pekerjaan perencanaan-perancangan berada di dalam lingkup kegiatan profesional (konsultan), yang mencakupi tanggung jawab moral dan kehormatan perorangan yang terlibat, karena itu tidak semata-mata berorientasi sebagai usaha yang mengejar laba (''profit oriented''). Sebaliknya pekerjaan pelaksanaan (kontraktor) cenderung bersifat [[bisnis]] komersial, yang keberhasilannya diukur dengan besarnya laba dan tanggung jawabnya secara [[yuridis]]/formal bersifat kelembagaan atau badan hukum, bukan perorangan serta terbatas pada sisi finansial.
Akhir kerja keras dua pelopor ini bermuara pada pertemuan besar pertama para arsitek dua generasi di [[Bandung]] pada tanggal 16 dan 17 September 1959. pertemuan ini dihadiri 21 orang, tiga orang arsitek senior, yaitu: Ars. Frederich Silaban, Ars. Mohammad Soesilo, Ars. Lim Bwan Tjie dan 18 orang arsitek muda lulusan pertama Jurusan [[Arsitektur]] [[Institut Teknologi Bandung]] tahun 1958 dan 1959. Dalam pertemuan tersebut dirumuskan tujuan, cita-cita, konsep Anggaran Dasar dan dasar-dasar pendirian persatuan arsitek murni, sebagai yang tertuang dalam dokumen pendiriannya, “Menuju dunia Arsitektur Indonesia yang sehat”. Pada malam yang bersejarah itu resmi berdiri satu-satunya lembaga tertinggi dalam dunia arsitektur profesional Indonesia dengan nama Ikatan Arsitek Indonesia disingkat IAI.
 
==Hasil Karya==
* [[Monumen Nasional]] / Tugu Monas - [[Jakarta]]
:Merupakan simbol kebanggaan kota metropolitan, Jakarta
* [[Masjid Istiqlal]] - Jakarta (1954)
: Frederich Silaban memenangkan sayembara pembuatan gambar maket Masjid dengan motto (Sandi) Ketuhanan yang kemudian bertugas membuat desain Istiqlal secara keseluruhan. Istiqlal ini juga merupakan masjid terbesar di [[Asia Tenggara]] pada tahun [[1970-an]]
* Kantor Pusat [[Bank Indonesia]] - Jakarta
* Gerbang Taman Makam Pahlawan Kalibata - Jakarta (1953)
* Tugu [[Khatulistiwa]] - [[Pontianak]]
:Tugu ini dibangun pertama kali pada 1928 oleh seorang ahli geografi berkebangsaan [[Belanda]]. Pada 1938 dibangun kembali dan disempurnakan oleh Frederich Silaban. Pada 1990 dibangun duplikatnya dengan ukuran 5 kali lebih besar untuk melindungi tugu khatulistiwa yang asli. Pembangunan yang terakhir diresmikan pada 21 September 1991
* Kampus Cibalagung, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) / Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) - Bogor (1953)
:Sekolah pertanian ini telah melahirkan sejumlah tokoh kawakan di berbagai bidang. Beberapa di antaranya bahkan pernah menjabat sebagai menteri. Padahal sekolah yang [http://www.intisari-online.com/majalah.asp?tahun=2003&edisi=481&file=warna1401 kini berumur seabad] ini sejatinya "kawah candradimuka" bagi penyuluh dan teknisi di bidang pertanian.
==Pranala Luar==
*[http://www.iai.or.id/01_sekilas.php Sejarah Pembentukan Ikatan Arsitektur Indonesia]
 
 
{{stub}}