Sukhoi Su-27: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 27:
 
Namun, spesifikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat-syarat program ini pada satu pesawat saja ternyata terlalu rumit dan mahal. Maka program ini dibagi menjadi dua, yaitu TPFI (''Tyazholiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel'', "pesawat tempur taktis mutakhir berat") and the LPFI (''Lyogkiy Perspektivnyi Frontovoi Istrebitel'', "pesawat tempur taktis mutakhir ringan"). Langkah ini juga mirip apa yang dilakukan Amerika Serikat, dimana Amerika Serikat memulai program "''Lightweight Fighter''" yang nantinya akan menghasilkan [[F-16]]. [[Sukhoi OKB]] diberikan program TPFI.
 
Sejak akhir 1969, Biro Desain PO Sukhoi kemudian mulai merancang pesawat tempur generasi ke-4 yang selanjutnya dikenal dengan nama Su-27 ini,. Pengembangan Su-27 dibawah pengawasan OS Samoilovich. Rusia (Uni Sovyet) pada masa itu, membutuhkan model pesawat tempur baru yang efektif untuk menghadapi jet tempur F-15 yang sedang dikembangkan AS dibawah program FX sejak tahun 1966.
Pada tahap awal, Biro Desain PO Sukhoi menghasilkan sejumlah konsep konfigurasi alternatif, termasuk yang berdasarkan solusi konvensional, model F-15. Itu adalah konsep baru dari konfigurasi badan pesawat dan pada pengembangan selanjutnya didasarkan pada konsep tersebut.
 
Fitur penting lainnya adalah penggunaan sistem kontrol jarak jauh (EDC) untuk mengatasi ketidakstabilan statis longitudinal yang kerap dialami pada model pesawat tempur jenis baru. Penerapan inovasi ini memberikan peningkatan yang dramatis pada manuver pesawat saat melakukan pertempuran satu lawan satu dengan pesawat lawan (dogfight).
 
Pada periode tahun 1971 hingga 1972, desain pesawat tempur baru yang dibutuhkan tersebut sedang dikembangkan secara tender oleh Biro Desain AI Mikoyan, P.O. Sukhoi, dan Yakovlev. Rancangan jet tempur Su-27 dengan kode produk T10 telah diselesaikan pada bulan September 1971 dan diserahkan untuk diuji oleh pihak Angkatan Udara Uni Sovyet pada bulan Februari 1972.
 
Berdasarkan masukan dari pihak militer, pesawat tempur Su-27 mengalami desain ulang pada tahun 1972-1973 untuk bisa memenuhi persyaratan. Rancangan Sukhoi pertama kali muncul, sebagai pesawat sayap delta T-10, yang pertama terbang pada tanggal 20 Mei 1977. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode NATO, Flanker-A.
 
Dua prototipe pertama Su-27, dilengkapi dengan mesin AL-21FZAI. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal 7 Mei 1978. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan.
 
Pada bulan Mei 1978, program pengujian diperluas untuk mencakup prototipe kedua, T10-2. Pada tahun 1979, prototipe T10-3 dan T10-4 dibuat dengan sudah dilengkapi mesin AL-31F. Mesin turbofan AL-31F dibuat khusus untuk Su-27 oleh AM Lyulka.
 
Mesin turbofan Lyulka AL-31F disediakan tempat yang sangat lebar, tempat yang lebar ini disediakan untuk alasan keamanan dan untuk menjamin aliran udara yang tidak terputus pada bukaan udara masuk. Ruangan yang tercipta diantara dua buah mesin juga menyediakan daya angkat tambahan sehingga mengurangi beban sayap. Saluran penuntun yang bisa digerakan pada bukaan udara masuk memungkinkan pesawat mencapai kecepatan Mach 2+ , dan membantu menjaga aliran udara mesin pada saat sudut alpha tinggi.Sebuah layar penyaring ditempatkan pada bukaan udara masuk untuk melindungi mesin dari kotoran saat lepas landas
 
Pada bulan Desember 1979, Su-27 secara resmi diterima oleh militer untuk pengujian. Tapi itu adalah versi yang berbeda dari pesawat yang dimasukkan dalam rencana produksi.
 
 
Rancangan Sukhoi pertama kali muncul sebagai pesawat [[sayap delta]] '''T-10''', yang pertama terbang pada tanggal [[20 Mei]] [[1977]]. T-10 terlihat oleh pengamat Barat, dan diberikan kode [[NATO]] '''Flanker-A'''. Perkembangan T-10 menemui banyak masalah, yang berakibat pada kehancuran ketika salah satu pesawat ini jatuh pada tanggal [[7 Mei]] [[1978]]. Kejadian ini kemudian ditindaklanjuti dengan banyak modifikasi perancangan, yang menghasilkan '''T-10S''', yang terbang pertama kali pada [[20 April]] [[1981]]. Pesawat ini juga menemui kesulitan, dan jatuh pada tanggal [[23 Desember]] [[1981]].
 
Versi produksi pesawat ini ('''Su-27''' atau '''Su-27S''', dengan kode NATO '''Flanker-B''') mulai dipakai [[Angkatan Udara Uni Soviet|AU Soviet]] pada tahun [[1984]], tetapi baru dipakai menyeluruh tahun [[1986]], karena sempat terhambat oleh masalah produksi. Pesawat ini dipakai oleh [[Pertahanan Antiserangan Udara Soviet]] (Voyska PVO) dan AU Soviet (VVS). Pemakaiannya di V-PVO adalah sebagai interseptor, menggantikan [[Sukhoi Su-15]] dan [[Tupolev Tu-28]]. Dan pemakaiannya di VVS lebih difokuskan kepada interdiksi udara, dengan tugas menyerang [[pengisian bahan bakar di udara|pesawat bahan bakar]] dan [[AWACS]], yang dianggap sebagai aset penting angkatan udara NATO.
 
Pada bulan Juni 1989, Su-27 dan Su-27UB untuk pertama kalinya ditampilkan di luar negeri pameran kedirgantaraan Le Bourget. Pilot V.G. Pugachov dan Ye.I. Frolov menunjukkan kepada masyarakat internasional manuver unggul pesawat Sukhoi. Sejak hari itu, Su-27 menjadi pesawat tempur yang menjadi bukti tingkat pencapaian tertinggi dalam industri pesawat terbang Rusia.
 
Bukti lain kunggulan jet tempur Su-27 adalah keberhasilan komersialnya di pasar global. Sejak tahun 1991, fasilitas produksi di Komsomolsk-on-Amur dan Irkutsk telah memproduksi varian ekspor Su-27: Su-27SK dan Su-27UBK. Sejak tahun 1992 model ini telah diekspor ke China, Vietnam, Ethiopia dan Indonesia. Dan sejak tahun 1998, Su-27SKs telah diproduksi dibawah lisensi di China dengan nama F/J-11. Pesawat lisensi-produksi pertama melakukan uji coba penerbangan yang pertama pada 16 Desember 1998.
 
== Desain ==