Ahmadiyаh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 180.253.254.44) dan mengembalikan revisi 6186657 oleh Albertus Aditya
Baris 18:
Pokok-Pokok Ajaran Ahmadiyah Qadian sebagai berikut:
# Hadhrat Mirza Ghulam Ahmad, laki-laki kelahiran Qadian, India sebagai Imam Mahdi dan Al-Masih yang dijanjikan kedatangannya di akhir zaman oleh Allah SWT.
# Mengimani dan meyakini 5 Rukun Islam dan 6 Rukun Iman seperti saudara-saudara muslim lainnya.
# Mengimani dan meyakini bahwa "Tadzkirah" yang merupakan kumpulan sajak buatan Mirza Ghulam Ahmad adalah kitab sucinya. Mereka menganggap bahwa wahyu adalah yang diturunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad.
# Mengimani dan meyakini bahwa kitabAL-Qur'anul "Tadzkirah"Karim derajatnyaadalah samaKitab dengansuci Alquranmereka.
# Mengimani dan meyakini bahwa wahyu dan kenabian tidak terputus dengan diutusnya Nabi Muhammad saw. Mereka beranggapan bahwa risalah kenabian terus berlanjut sampai hari kiamat.
# Mengimani dan meyakini bahwa Nabi Muhammad SAW adalah Khataman Nabiyyin,yaitu Nabi/Rasul Allah yang paling mulia di antara sekalian para Nabi/Rasul Allah dan Nabi Muhammad SAW adalah Nabi/Rasul terakhir pembawa Syariat, dan tidak akan ada lagi Syariat baru setelah Syariat Islam.
# Mengimani dan meyakini bahwa Rabwah dan Qadian di India adalah tempat suci sebagaimana Mekah dan Madinah.
# Mengimani dan meyakini bahwa sampai saat ini Allah SWT masih bercakap-cakap melalui Malaikat-Nya untuk menyampaikan petunjuk-petunjuk-Nya kepada hamba-Nya yang dikehendaki-Nya dengan tingkat rohani kenabian yang tidak membawa syariat dan berada di dalam silsilah Rasulullah SAW.
# Mengimani dan meyakini bahwa surga berada di Qadian dan Rabwah. Mereka menganggap bahwa keduanya sebagai tempat turunnya wahyu.
# Melaksanakan ritual ibadah Haji ke kota Mekkah dan Madinah.
# Wanita Ahmadiyah haram menikah dengan laki-laki di luar Ahmadiyah, namun laki-laki Ahmadiyah boleh menikah dengan wanita di luar Ahmadiyah.
# Haram hukumnya salat bermakmum dengan orang di luar Ahmadiyah.
 
* '''Ahmadiyah Lahore''', di Indonesia dikenal dengan '''[[Gerakan Ahmadiyah Indonesia]]''' (berpusat di [[Yogyakarta]]). Secara umum kelompok ini tidak menganggap Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi, melainkan hanya sekedar [[mujaddid]] dari ajaran [[Islam]] <ref>http://www.ahmadiyah.org/</ref>.