[[GKII]] dirintis oleh seorang misionaris utusan CMA, Pdt. Hubert Mitchael, yang melayani di Suku Anak Dalam, [[Lubuk Linggau]]. Ia dibantu oleh [[FerdinanFerdinand Lumbantobing]], dan berhasil mendirikan gereja pada tahun 1938 dengan jumlah anggota mula-mula 21 jiwa. Oleh CMA pelayanan diserahkan ke WEC. Kemudian dirintislah penginjilan ke Curup Bengkulu dan membentuk persekutuan yang diberi nama Persekutuan Injili Internasional. Dari Curup, pelayanan bergerak ke [[Sekojo]], [[Palembang]], dan Pdt. K.G. Williams melayani di '''Suku Anak Dalam Belah Batu Rupit'''. Tahun 1967 nama gereja ini diubah menjadi Gereja Kristen Injili Indonesia dan berpusat di Palembang.