Gereja Kristen Pemancar Injil Tarakan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ButtuHutagalung (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
ButtuHutagalung (bicara | kontrib)
Baris 78:
Pada tahun 1957, KINGMI mengadakan konferensi di llWai Layall. Pesertanya adalah Gembala Sidang KINGMI termasuk Elisa Mou utusan Jemaat [[Tanjung Lapang]]. Hadir juga Rev. C. Brill selaku ketua Zending CMA untuk Indonesia. Ia masuk wilayah Indonesia melalui [[Sabah]], [[Malaysia]] dan hal ini ditentang Elisa Mou karena bertentangan dengan hukum imigrasi. Hal ini membuat Wesly Brill marah. Sehingga dalam konferensi itu ia mengajak para pendeta mendoakan Elisa Mou karena dinilai telah tersesat. Merasa kehadiranya dalam konferensi tersebut tidak dihargai terlebih usulannya tentang jemaat Tanjung Lapang tidak diterima, Elisa Mou kembali ke Tanjung Lapang. Kemudian Elisa Mou mengumpulkan beberapa orang yang mendukung pikiran-pikirannya untuk memajukan Masyarakat Dayak Kalimantan Timur dan mengajak mereka keluar dari KINGMI dan membentuk sebuah organisasi gereja baru.
 
====Berdirinya GKPI Tarakan KalimanatanKalimantan Timur====
Kata Pemancar dalam nama “Gereja Kristen Pemancar Injil” merupakan suatu ungkapan mengabarkan Injil. Istilah Pemancar (bahasa Dayak Lundayeh : ngerasat) secara luas berarti penyinaran (hal menjadikan sesuatu bersinar, bercahaya atau berkilauan) apabila kata ini dihubungkan dengan kata Injil, maka berarti menyiar Injil atau hal menjadikan Injil bersinar. Hal ini mau menonjolkan makna dasar dari tugas pokok gereja yaitu mengabarkan Injil. Jadi secara sederhana GKPI dapat dikatakan sama dengan gereja Kristen yang mengabarkan Injil. Gagasan ini merupakan pemikiran Elisa Mou untuk kemudian dibicarakan oleh para perintis yang juga merupakan jemaat pertama GKPI Tanjung Lapang.