Mahesa Jenar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k {{rapikan}} |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
Mahesa Jenar merupakan tokoh utama dalam cerita [[Nagasasra dan Sabukinten]] karya [[Singgih Hadi Mintardja|S.H. Mintardja]]. Cerita yang populer tahun [[1960]] ini mengisahkan tentang sosok mantan prajurit [[Kasultanan Demak]] dalam upaya mencari pusaka kerajaan, yakni keris Nagasasra dan Sabukinten.
==Penggambaran tokoh==
Raden Rangga Tohjaya alias Mahesa Jenar alias Manahan. Seorang "pendekar Budiman" yang masih murid dari Kiai Pengging Sepuh alias Ki Kebo Kenongo. Masa kecilnya dilalui sebagai teman bermain "Nis" yang dikenal juga sebagai Sela. Legenda mengatakan bahwa Sela mempunyai kelincahan yang luar biasa sehingga mampu menangkap petir. Tatkala terjadi benturan kekuasan para elit dimana Syeh Siti Jenar berebut pengaruh dengan elit politik Kerajaan Demak, maka selain berakhir dengan terbunuhnya Syeh Siti Jenar, terbunuh pula Ki Kebo Kenongo alias Ki Pengging Sepuh yang merupakan guru Rangga Tohjaya. Petualangannya di mulai dengan hilangnya sepasang keris pusaka dari ruang penyimpanan pusaka keradjaan Demak. Keris ini seperti "legitimasi" seseorang untuk menjadi raja Mataram. Akibatnya banyak tokoh-tokoh persilatan dari dunia Hitam maupun setengah hitam berebut untuk mendapatkannya. Sekalipun sakti mandraguna, Mahesa Jenar ternyata kikuk ketika menghadapi lawan jenis.▼
Saat menjadi prajurit, ia bernama Rangga Tohjaya. Dalam petualangannya, ia pernah berganti nama menjadi Manahan. Ia adalah tokoh "pendekar budiman" yang masih murid dari Kiai Pengging Sepuh alias Ki Kebo Kenanga.
Masa kecilnya dilalui sebagai teman bermain "Nis" yang dikenal juga sebagai [[Ki Ageng Sela]].
Legenda mengatakan bahwa Ki Ageng Sela (yang tinggal di daerah Sela, Boyolali, Jawa Tengah) memunyai kelincahan yang luar biasa sehingga mampu menangkap petir.
Dalam [[fiksi|cerita rekaan]] ini, tokoh fiktif ini digambarkan dekat dengan beberapa tokoh yang masuk dalam [[Babad Tanah Jawa|sejarah Jawa]], di antaranya: [[Sultan Trenggana]], [[Jaka Tingkir]], [[Panjawi]], dan sosok-sosok lainnya.
=Trivia=▼
▲
Dalam perjalanan pencarian ini ia sempat ditemani oleh Arya Salaka. Ia juga banyak dibantu oleh Raden Buntaran yang sedang menyamar.
==Kesaktian==
Dalam ilmu beladiri (di sini disebutkan sebagai ''olah kanuragan'', seperti umumnya penyebutan di Jawa), ia memiliki ajian andalan yang disebut Aji Sasrabirawa. Pada awalnya ia belum menguwasai benar ilmu itu hingga kemudian disempurnakan saat berada di Padepokan Karang Tumaritis. Ia diajari oleh adik Kebo Kenanga, Kebo Kanigara.
Kesaktiannya itu juga diturunkan pada muridnya, Arya Salaka.
==Kisah cinta==
Mahesa Jenar kaku saat berhadapan dengan perempuan. Kekasihnya adalah Rara Wilis. Mereka sempat mengalami guncangan karena Mahesa Jenar membunuh ayah Rara Wilis.
▲==Trivia==
Mahesa Jenar adalah julukan yang diberikan kepada Tim [[PSIS Semarang]].
==Lihat pula==
*[[Singgih Hadi Mintardja]]
*[[Cerita Silat]]
{{stub}}
|