Sentimen anti-Malaysia di Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menolak 2 perubahan teks terakhir (oleh 180.74.5.195) dan mengembalikan revisi 6252187 oleh Aldo samulo |
|||
Baris 14:
== Sentimen anti-Malaysia abad ke-21 ==
Sentimen anti-Malaysia dalam hal ini mengenai pembentukan [[Federasi Malaysia]] di Indonesia kembali muncul di awal abad ke-21, terutama sebagai akibat banyaknya [[Tenaga Kerja Indonesia]] (TKI) yang umumnya bekerja sebagai buruh rendahan di [[Malaysia]].<ref>[http://www.mysinchew.com/node/5513 'Indon' And 'Malingsia'] Mysinchew. Edisi 11-01-2008</ref> Selain itu, beberapa perselisihan perbatasan, klaim sepihak atas wilayah Indonesia, pengeboman di Jakarta dan Bali, pembiaran terhadap maraknya panggilan [[
=== Latar belakang ===
Baris 30:
=== Ekspresi ketidaksukaan di Indonesia ===
Ekspresi ketidaksukaan dinyatakan dalam berbagai cara. Demonstrasi sempat terjadi di depan Kedutaan Besar Malaysia di Jakarta, khususnya setelah kasus Ambalat terjadi. Akibat protes dari Indonesia mengenai lagu ''Rasa Sayange'' ditanggapi secara dingin, muncul berbagai tulisan kasar di berbagai forum internet. Beberapa blog juga menuliskan kekecewaannya. Bahkan, iklan suatu obat tradisional menyinggung masalah ini. Malaysia dicitrakan sebagai "pencuri" kebudayaan Indonesia. Dari sini kemudian muncul jargon sarkastik "Malingsia" untuk menegaskan bahwa orang Malaysia hanya bisa mencuri (maling) karya seni bangsa Indonesia
Dalam dunia maya, berbagai forum dan blog menyinggung perlakuan Malaysia terhadap orang Indonesia. Beberapa ''hacker'' bahkan melakukan ''defacing'' terhadap beberapa halaman muka sejumlah laman lembaga-lembaga Malaysia.
|