Pela: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- ijin + izin) |
Sobboy Moi (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Pela''' adalah suatu [[sistem]] hubungan [[sosial]] yang dikenal dalam [[masyarakat]] [[Maluku]] berupa suatu [[perjanjian]] hubungan antara satu [[
Sistem perjanjian pela ini diperkirakan telah dikenal atau telah ada sebagai bagian kearifan lokal masyarakat Maluku sebelum masa kedatangan bangsa-bangsa [[Eropa]],terutama Portugis dan Belanda ke Maluku, dan digunakan untuk memperkuat pertahanan terhadap penyerangan yang dilakukan oleh bangsa Eropa pada waktu itu
== Peraturan dalam Pela ==
Pela dianggap sebagai suatu ikatan persaudaraan antara semua [[penduduk]] antar
#
# Jika diminta ataupun tidak diminta, maka
# Bila seorang mengunjungi
# Semua penduduk negeri-
<blockquote class="toccolours" style="text-align:justify; width:30%; float:left; padding: 10px; display:table; margin-left:10px;">... Sei Lesi Sou, Sou Lisa Ei atau Siapa Langgar Sumpah, Sumpah Hukum dia... ''<p style="text-align: right;">— Nenek Moyang, "Kapata Pela Ee" ''</blockquote>
▲Pela dianggap sebagai suatu ikatan persaudaraan antara semua [[penduduk]] antar kedua atau lebih Negri yang bersangkutan dan dianggap [[suci]]. Ada empat dasar Pela yang harus dipatuhi antara lain:
▲# Negri-Negri yang berpela berkewajiban untuk saling membantu pada masa genting (bencana alam, peperangan dll.)
▲# Jika diminta, maka Negri yang satu wajib memberi bantuan kepada Negri lain yang hendak melaksanakan proyek-proyek demi kepentingan kesejahteraan umum, seperti pembanguanan rumah-rumah [[Gereja]], [[Masjid]] dan [[sekolah]]
▲# Bila seorang mengunjungi Negri yang berpela dengan Negrinya, maka orang-orang di negeri itu wajib untuk memberi makanan kepadanya, tamu yang sepela itu tidak perlu meminta izin untuk membawa pulang apa-apa dari hasil tanah atau buah-buahan menurut kesukaannya
▲# Semua penduduk negeri-Negri yang saling berhubungan Pela itu dianggap sedarah sehingga dua orang yang sepela tidak boleh kawin. Pelanggaran terhadap aturan ini akan dihukum keras oleh nenek moyang yang mengikrarkan Pela itu berupa kutukan seperti sakit, mati dan kesusahan lain yang ditujukan kepada Pelanggar maupun anak-anaknya. Pada masa lalu, mereka yang melanggar pantangan kawin tersebut ditangkap dan disuruh berjalan mengelilingi Negri-Negrinya dengan hanya berpakaian daun-daun kelapa dan dicaci maki oleh penghuni Negri.
== Jenis-jenis Pela ==
|