Suzuki Satria 120 R: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14:
|power = 13,5 ps @ 8000 rpm (RU120)<br>15,5 ps @ 8000 rpm (RGV120)
|torque = 1,50 kgmf @ 7000 rpm
|transmission = 5 [[Sistem transmisi|percepatan]], otomatis plat majemuk tipe basah (Satria 120 S)<br>6 percepatan, [[Transmisi manual|manual]] plat majumuk tipe basah (Satria 120 R and 120 R LSCM)
|ignition = DC - CDI, busi NGK BP7ES
|suspension front = dual teleskopik, pegas ulir, peredam oli
Baris 31:
|oil_capacity = 1050 ml
|fuel_consumption = 1:25–35 (kondisi standard pabrik)
|turning_radius = 45° ke arah kanan dan kiri
|climbing_ability =
|related =
}}
'''Suzuki Satria 120 R''' adalah varian [[Motor bebek|bebek/moped]] underbone [[Mesin dua tak|dua langkah]] (2-tak) dari pabrikan [[Suzuki]]. Terlahir dari keluarga RG, Satria 120 adalah versi pembesaran [[Kapasitas mesin|kapasitas]] versi pabrikan dari RG 110 yang lebih dulu lahir di negeri asalnya, dengan perbedaan yang cukup banyak. Mulai dari perbedaan diameter dan langkah silinder, diameter lubang [[Efek venturi|venturi]] karburator, rasio kompresi hingga power dan torsi maksimum, dsb.
Satria 120 pertama hadir di Indonesia tahun 1997 dengan varian pertamanya yaitu Suzuki Satria 120 S, versi [[Kopling|kopling]] [[Transmisi semi-otomatis|semi otomatis]] dengan 5 percepatan. Lalu disusul kelahiran adiknya pada tahun 2002, Suzuki Satria 120 RU, mengusung kopling [[Transmisi manual|manual]] dengan 6 [[Sistem transmisi|percepatan]], dengan model body yang sama dengan adiknya, memiliki perbedaan besar pada bagian mesin; engine starter, jumlah percepatan, tipe kopling, dll. Hingga pada tahun 2004, hadirlah versi [[Impor|impor]] dari pabrikan, mengusung perubahan total pada desain body dan kandungan material yang nyaris secara keseluruhan diimpor langsung dari [[Malaysia|Malaysia]].
Mengusung kapasitas silinder terbesar pada masanya. Teknologi [[Sistem pendinginan|sistem pendinginan]] udara Jet Cooled, yang telah terbukti baik dalam melepaskan panas mesin ke udara bebas. Juga dengan rangka dual crandle box seperti yang hanya ditemukan motor kelas sport, mengusung teknologi SCAF (Suzuki Computerized Analized Frame), sistem komputerisasi analisa rangka. Bentuk rangka unik inilah yang menaikan popularitasnya dalam segi desain sekaligus membawa motor ini seringkali membawa motor ini menaiki podium tingkat internasional di kelasnya. Teknologi dua langkah yang efisien dalam mengail kecepatan tinggi, hadirnya versi kopling manual, hingga velg casting wheel dengan piringan depan dan belakang, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kecepatan. Sampai desain body pada versi terakhir yang melengkung tajam, menunjukan kemampuannya dalam membelah angin.
Meski kendala dalam konsumsi bahan bakar, oli samping, hingga komponen tertentu yang cukup rentan ketika digunakan dalam ajang balap resmi, harga yang cukup tinggi dibanding sekelasnya. Tidak pula menyurutkan popularitas motor ini, bahkan hingga saat ini, ketika pabrikan telah menghentikan produksinya sejak beberapa tahun lalu.
|