Pondok Modern Darussalam Gontor: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GilliamJF (bicara | kontrib)
k Sejarah: typo
Baris 8:
Pondok Gontor didirikan pada [[10 April]] [[1926]] di [[Ponorogo]], [[Jawa Timur]] oleh tiga bersaudara putra Kiai Santoso Anom Besari. Tiga bersaudara ini adalah KH Zainudin Fananie, KH Imam Imam Zarkasyi, dan KH Ahmad Sahal yang kemudian dikenal dengan istilah Trimurti.
 
Pada masa itu pesantren ditempatkan diluar garis modernisasi, dimana para [[santri]] pesantren oleh masyarakat dianggap pintar soal agama tetapi buta akan pengetahuan umum. Trimurti kemudian menerapkan format baru dan mendirikan pondok gontor dengan mempertahankan sebagian tradisi pesantren ''[[salaf]]'' dan mengubah metode pengajaran pesantren yang menggunakan sistem ''wetonan'' (massal) dan ''sorogan'' (individu) diganti dengan sistem klasik seperti sekolah umum. Pada awalnya Pondok Gontor hanya memiliki ''Tarbiyatul Atfhfal'' (setingkat taman kanak kanak) lalu meningkat dengan didirikannya ''Kulliyatul Mu'alimat Al-Islami'' (KMI) yang setara dengan lulusan sekolah menengah pertama. Pada tahun [[1963]] pondok gontor mendirikan InsitutInstitut Studi Islam Darussalam (ISID).
 
 
Baris 14:
Kini, pondok khusus putri memiliki empat cabang, tiga cabang berlokasi di Ngawi dan satu cabang di [[Sulawesi Tenggara]].
 
Hingga kini gontor telah memiliki 10 cabang yang terdiri dari 13 kampus di seluruh Indonesia dan santri/ santriwatinya mencapai 14.273 orang. Tidak seperti pesantren pada umumnya, para pengajarnya pun berdasi dan bercelana panjang pantalon.
 
 
==Kulliyatul-Mu'allimin al-Islamiyah (KMI)==