Fansub: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ZéroBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: ko:팬섭
Takizawa hen (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Translasi biasanya dilakukan dengan mendengarkan rekamannya. Sebagian besar, translatornya bahkan tidak berpengalaman dalam hal teknologi fansubbing dan hanya melakukan translasi saja. Kalau yang komersial rilis biasanya mendapatkan script dialognya untuk di sulih suara, sebaliknya fansubber hanya mengandalkan telinga. Hal ini sering kali menyebabkan kesalahan penerjemahan dalam penulisan nama yang tidak jelas. Biasanya kesalahan yang umum adalah pada Anime yang menggunakan nama nama barat. Hal ini disebabkan karena pengucapan yang ambigu dari bahasa Jepang untuk menyebutkan istilah-istilah asing. Misalnya nama Alice akan terdengar sebagai "Arisu". Inilah yang menyebabkan beberapa fansub bisa menggunakan penulisan yang berbeda. Contoh yang terkenal misalnya Winry Rockbell dari [[Full Metal Alchemist]], yang dituliskan sebagai Winry dan Winly oleh dua fansub yang berbeda.
 
Cara alternatif untuk memproduksi fansub adalah menggunakan [[raw]] video dari jepang dengan video yang telah dibubuhi subtitle dalam bahasa lain, biasanya bahasa TionghoaCina. Orang -orang Cina juga memiliki kelompok fansub yang beredar di Internet. Beberapa fansubber yang dikenal melakukan penerjemahan dari bahasa TionghoaCina ke bahasa Inggris dari bahasa aslinya - Jepang. Hal ini biasanya menyebabkan penurunan keakurasian translasi karena melalui dua kali proses translasi. Contoh dari fansub yang keseluruhannya menggunakan terjemahan dari bahasa TionghoaCina adalah My-Otome (Doremi subs) yang menggunakan 2 penerjemah bahasa TionghoaCina - Inggris dan tentunya melalui beberapa translation checker untuk memeriksa kecocokan dengan bahasa aslinya - Jepang. Dengan cara yang sama, fansub berbahasa Inggris bisa diterjemahkan ke bahasa lainnya.
 
Setelah proses translasi selesai, subtitle kemudian di timing (menggunakan [[SubStation Alpha]], [[Aegisub]], [[Sabbu]] atau JACOSub), melewati proses typeset, dan pengecekan error (quality control, atau disingkat QC). Kemudian subtitle di-encoding menggunakan VirtualDub atau program sejenis pada distribusi dengan hardsub, atau di-mux kedalam [[kontainer media]], biasanya [[matroska]], pada distribusi dengan softsub.