Bioetika: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 132:
Selama tiga dekade berikutnya, isu-isu bioetika mendapat perhatian luas melalui kasus-kasus pengadilan seputar kematian Karen Ann Quinlan, Nancy Cruzan dan Terri Schiavo. Penelitian di lapangan mengembangkan peneliti seperti Al Jonsen di University of Washington, John C. Fletcher di University of Virginia, Ruth Faden di Johns Hopkins University, serta Arthur Caplan di Pusat Bioetika di University of Pennsylvania. Presiden Amerika Serikat telah memusatkan perhatian pada bioetika selama beberapa dekade, misalnya dengan membentuk Komisi Presiden pada Studi Masalah Etika dalam Kedokteran dan Biologi Kedokteran dan Riset Perilaku, yang menghasilkan laporan landmark, "Mendefinisikan Death" pada tahun 1981. Presiden George W. Bush juga mengandalkan sebuah Dewan Bioetika dalam memberikan keputusan dalam bidang-bidang seperti pendanaan publik untuk penelitian sel induk embrio.
-->
==ETIKA BIOMEDIS: Mengajarkan Suatu Metode Untuk Mengambil Keputusan==
Etika biomedis selalu berarti etika yang berorientasi pada praktek. Metode harus menolong dokter untuk memilih di antara berbagai alternatif pemecahan masalah. Pada akhirnya metode ini harus memungkinkan para dokter untuk menguji kebenaran rangkaian tindakan yang mereka pilih. Kerangangka acuan dan mekanisme dari bioetika harus menjelaskan juga nilai-nilai yang membentuk isi normatif. Empat langkah bagi suatu metode etika biomedis adalah:
1. mengidentifikasi masalah-masalah etis di bidang kedokteran. Pada titik ini perlu dihindari kecenderungan untuk menganggap masalah-masalah non-etis menjadi masalah etis
2. Mengevaluasi nilai-nilai etis dan konflik-konflik nilai. Prosedur menyelamatkan kehidupan sering menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk usaha menyelamatkan kehidupan dengan pengorbanan apa saja dan mempertahankan kehidupan itu tanpa menghiraukan kualitasnya. Seorang pengambil keputusan yang bijaksana perlu menyadari sepenuhnya kepentingan-kepentingan yang berperan dan interaksi atau bahkan ketegangan yang terjadi di antaranya.
3. Memutuskan dam memilih di antara berbagai alternatif pemecahan. Pilihan pemecahan masalah haruslah realistis dan dapat dilaksanakan. Pilihan tersebut harus juga sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan seorang pasien dan keluarganya.
4. Menguji kebenaran tindakan yang telah dipilih. Tujuan akhir dari program etika medis (bioetika) adalah memungkinkan para dokter untuk menguji kebenaran tindakan yang mereka ambil. sekarang para pasien dan kaum awam juga mulai diikutsertakan dalam mengambil keputusan medis. Dengan demikian sudut pandangan klinis menjadi hanya salah satu di antara sudut-sudut pandang yang harus dipertimbangkan.
[[Kategori:Etika]]
|