Bioetika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 131:
Meskipun isu-isu bioetika telah diperdebatkan sejak zaman kuno, dan perhatian publik sekilas terfokus pada peran subyek manusia dalam percobaan biomedis setelah wahyu dari percobaan yang dilakukan Nazi selama Perang Dunia II, bidang kontemporer bioetika pertama kali muncul sebagai bidang interdisipliner akademik di wilayah masyarakat Anglophone pada tahun 1960. Kemajuan teknologi di berbagai bidang seperti transplantasi organ dan akhir-hidup perawatan, termasuk pengembangan dialisis ginjal dan respirator, menimbulkan pertanyaan baru mengenai kapan dan bagaimana perawatan dapat ditarik kembali. Selain itu, sebagai filsafat di Inggris dan di tempat lain menjauh dari pengaruh positivisme logis dan Emotivisme, pengembangan teori etika dan aplikasi mereka untuk masalah-masalah praktis yang diperoleh dalam kesenangan. Pertanyaan-pertanyaan ini sering dibahas oleh para filsuf dan ulama, di Inggris, ada kontribusi penting dari GEM Anscombe dengan RM Hare. Pada 1970-an, pemikir bioetika dan akademis program bioetika telah bermunculan. Di antara lembaga-lembaga awal sepert Pusat Hastings (awalnya dikenal sebagai Lembaga Masyarakat, Etika dan Ilmu Kehidupan), didirikan pada tahun 1969 oleh filsuf Daniel Callahan dan psikiater Willard Gaylin, dan Institut Kennedy Etik, didirikan di Georgetown University pada tahun 1971 . Publikasi Prinsip Etika Biomedis oleh James F. Childress dan Tom Beauchamp-buku teks Amerika pertama bioetika-menandai momen transformatif dalam disiplin. Konferensi Asilomar pada DNA rekombinan, yang diselenggarakan pada tahun 1975, adalah diskusi self regulatory pertama kali diusulkan oleh para ilmuwan, untuk membahas berbagai aspek yang terlibat dalam penelitian DNA rekombinan. Di Brazil, universitas pertama yang mengajarkan Bioetika adalah Pontificia Universidade Católica do Rio Grande do Sul, oleh Prof Joaquim Clotet, pada tahun 1988.
Selama tiga dekade berikutnya, isu-isu bioetika mendapat perhatian luas melalui kasus-kasus pengadilan seputar kematian Karen Ann Quinlan, Nancy Cruzan dan Terri Schiavo. Penelitian di lapangan mengembangkan peneliti seperti Al Jonsen di University of Washington, John C. Fletcher di University of Virginia, Ruth Faden di Johns Hopkins University, serta Arthur Caplan di Pusat Bioetika di University of Pennsylvania. Presiden Amerika Serikat telah memusatkan perhatian pada bioetika selama beberapa dekade, misalnya dengan membentuk Komisi Presiden pada Studi Masalah Etika dalam Kedokteran dan Biologi Kedokteran dan Riset Perilaku, yang menghasilkan laporan landmark, "Mendefinisikan Death" pada tahun 1981. Presiden George W. Bush juga mengandalkan sebuah Dewan Bioetika dalam memberikan keputusan dalam bidang-bidang seperti pendanaan publik untuk penelitian sel induk embrio.
 
-->
==ETIKA BIOMEDIS: Mengajarkan Suatu Metode Untuk Mengambil Keputusan==
Etika biomedis selalu berarti etika yang berorientasi pada praktek. Metode harus menolong dokter untuk memilih di antara berbagai alternatif pemecahan masalah. Pada akhirnya metode ini harus memungkinkan para dokter untuk menguji kebenaran rangkaian tindakan yang mereka pilih. Kerangangka acuan dan mekanisme dari bioetika harus menjelaskan juga nilai-nilai yang membentuk isi normatif. Empat langkah bagi suatu metode etika biomedis adalah:
* 1. mengidentifikasi masalah-masalah etis di bidang kedokteran. Pada titik ini perlu dihindari kecenderungan untuk menganggap masalah-masalah non-etis menjadi masalah etis
* 2. Mengevaluasi nilai-nilai etis dan konflik-konflik nilai. Prosedur menyelamatkan kehidupan sering menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk usaha menyelamatkan kehidupan dengan pengorbanan apa saja dan mempertahankan kehidupan itu tanpa menghiraukan kualitasnya. Seorang pengambil keputusan yang bijaksana perlu menyadari sepenuhnya kepentingan-kepentingan yang berperan dan interaksi atau bahkan ketegangan yang terjadi di antaranya.
* 3. Memutuskan dam memilih di antara berbagai alternatif pemecahan. Pilihan pemecahan masalah haruslah realistis dan dapat dilaksanakan. Pilihan tersebut harus juga sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan seorang pasien dan keluarganya.
* 4. Menguji kebenaran tindakan yang telah dipilih. Tujuan akhir dari program etika medis (bioetika) adalah memungkinkan para dokter untuk menguji kebenaran tindakan yang mereka ambil. sekarang para pasien dan kaum awam juga mulai diikutsertakan dalam mengambil keputusan medis. Dengan demikian sudut pandangan klinis menjadi hanya salah satu di antara sudut-sudut pandang yang harus dipertimbangkan.
[[Kategori:Etika]]